visitaaponce.com

AS Kutuk Pemukim Israel Serang Bantuan Kemanusiaan Gaza

AS Kutuk Pemukim Israel Serang Bantuan Kemanusiaan Gaza
Seorang anak laki-laki berdiri di depan kawah tumbukan di lokasi bangunan yang terkena pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan.(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) mengutuk serangan terhadap konvoi bantuan menuju Jalur Gaza, Palestina, oleh pemukim Israel. Mereka memblokade dan membakar truk pembawa bantuan serta melemparkan paket makanan ke jalan.

Rekaman video insiden yang terjadi pada Senin (13/5) di pos pemeriksaan Tarqumiya, sebelah barat Hebron, Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan tumpukan paket bantuan yang rusak serta beras dan tepung yang berserakan di jalan.

Pada Senin (13/5) malam, foto-foto mulai beredar di media sosial yang menunjukkan truk-truk tersebut terbakar. Israel menghadapi tekanan internasional yang besar untuk meningkatkan aliran bantuan ke Gaza.

Baca juga : Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Maut Israel terhadap Pekerja Bantuan

Organisasi-organisasi internasional telah memperingatkan akan ada krisis kemanusiaan yang parah yang mengancam populasi lebih dari 2 juta orang. "Ini benar-benar sebuah kemarahan karena ada orang-orang yang menyerang dan menjarah konvoi yang datang dari Yordania menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kepada wartawan.

"Kami sedang mencari alat yang kami miliki untuk merespons hal ini. Kami juga menyampaikan kekhawatiran kami pada tingkat tertinggi pemerintahan Israel dan ini sesuatu yang kami permasalahkan. Ini perilaku yang benar-benar tidak dapat diterima,” paparnya.

Mengacu pada laporan AS yang dikeluarkan pada pekan lalu mengenai kepatuhan Israel terhadap hukum humaniter internasional, Sullivan mengatakan Israel telah menghambat pengiriman bantuan di masa lalu tetapi kini memperbaikinya. "Namun pada saat kami mengajukan laporan tersebut, kami merasa bahwa ada cukup banyak pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah Israel sehubungan dengan fasilitasi bantuan kemanusiaan, sehingga kami tidak membuat penilaian bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan AS," ujarnya.

Baca juga : Blinken : Israel Siap Buka Koridor Kemanusiaan di Gaza, Palestina

Polisi tampaknya tidak melakukan intervensi untuk menghentikan penjarahan, meskipun empat orang termasuk seorang anak di bawah umur dilaporkan telah ditangkap warga Israel. Ini bukan pertama kali pemukim mencoba menghentikan aliran bantuan ke Gaza yang jumlahnya hanya sebagian kecil dari kebutuhan penduduk di wilayah yang dilanda konflik.

Pekan lalu, demonstran Israel memblokade jalan dekat kota gurun Mitzpe Ramon untuk memprotes pengiriman truk bantuan ke wilayah tersebut. Para pengunjuk rasa yang mengatakan bantuan tersebut membantu Hamas dan ingin memblokade jalur mereka sampai semua sandera dibebaskan, melakukan aksi duduk sambil menyebarkan batu di seberang jalan untuk mencegah kendaraan lewat yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Pengepungan Israel di Gaza telah menciptakan yang oleh para pejabat bantuan kemanusiaan disebut sebagai kelaparan buatan manusia. Wilayah tersebut menghadapi ancaman kematian massal akibat kelaparan dan anak-anak yang sudah sekarat karena kelaparan.

Baca juga : Belum Hentikan Pengiriman, AS hanya Kecam Penggunaan Senjatanya di Gaza

Pada Maret, pengadilan internasional memerintahkan Israel untuk mengizinkan akses bantuan pangan tanpa hambatan ke Gaza. Ini karena sebagian penduduknya menghadapi kelaparan.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA mengumumkan penutupan markas besarnya di Jerusalem Timur pekan lalu. Itu setelah serangan orang-orang Israel yang digambarkan Philippe Lazzarini, kepala badan tersebut, sebagai kelompok ekstremis.

Delapan kali jadi sasaran

Laporan Human Rights Watch (HRW) mengungkapkan pasukan Israel telah melakukan delapan serangan terhadap fasilitas dan konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza sejak Oktober. Penargetan tetap dilakukan Israel meskipun telah berkoordinasi dan memberikan koordinat.

Baca juga : Hamas Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Titik Awal

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga tidak mengeluarkan peringatan kepada organisasi bantuan sebelum serangan tersebut yang menewaskan atau melukai sedikitnya 31 orang. 

Dalam satu insiden, pada 1 April, tujuh pekerja bantuan tewas dalam serangan pesawat tak berawak di kota Deir al-Balah. Rudal menghantam konvoi tiga kendaraan World Central Kitchen (WCK), dua bertanda logo organisasi di atapnya, dan semuanya membawa warga sipil.

HRW mengatakan konvoi tersebut melakukan perjalanan melalui rute yang menurut organisasi tersebut telah disepakati dengan militer Israel.

Pada 9 Desember, angkatan laut Israel menembakkan meriam 20 mm ke wisma UNRWA yang terdiri dari dua bangunan di Rafah. Serangan itu terjadi pada malam hari ketika 10 staf sedang tidur di dalam.

Dalam insiden ketiga, pada 8 Januari, proyektil Israel menembus sisi sebuah bangunan tempat lebih dari 100 staf Médecins Sans Frontières (MSF) dan keluarga mereka berlindung di Khan Younis. Putri seorang pekerja MSF yang berusia lima tahun tewas dan empat orang terluka.

HRW merinci lima serangan lain Israel lain yaitu menyasar konvoi MSF pada 18 November, wisma bagi para pekerja dari Komite Penyelamatan Internasional dan Bantuan Medis untuk Palestina pada 18 Januari, konvoi UNRWA pada 5 Februari, wisma MSF pada 20 Februari, dan rumah yang melindungi seorang karyawan American Near East Refugee Aid pada 8 Maret. (The Guardian/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat