Indonesia Kecam Aksi Warga Israel Blokade Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza
KEMENTERIAN Luar Negeri Indonesia mengecam keras perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional, termasuk Indonesia, untuk masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang dilakukan warga Israel.
"Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional bagi warga Jalur Gaza," tegas Kemlu RI dalam pernyataan resmi di media sosial, Kamis (16/5).
Kemlu RI menyebut leluasanya ekstremis Israel memblokade dan menghancurkan bantuan kemanusiaan tersebut mencerminkan posisi Israel yang tidak menghendaki masuknya bantuan ke Jalur Gaza dengan menghalang-halangi penyalurannya.
Baca juga : Indonesia Kecam Pembantaian 115 Warga Jalur Gaza oleh Israel
"Tindakan tersebut seharusnya ditindak dengan tegas dan dipastikan tidak terulang lagi," ungkap Kemlu RI.
Mengingat pentingnya bantuan kemanusiaan terhadap keselamatan rakyat Palestina, Kemlu RI mendesak Dewan Keamanan PBB menuntut jaminan dari Israel bagi kelancaran pengantaran bantuan ke Jalur Gaza.
Hal tersebut amat penting demi mencegah bencana kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk di tengah agresi Israel yang tidak kunjung berhenti, demikian Kemlu RI.
Baca juga : Indonesia Kecewa Para Donor UNRWA Hentikan Pendanaan karena Klaim Sepihak Israel
Kelompok ekstremis sayap kanan Israel, Senin (13/5), kembali memblokir truk bantuan di persimpangan Tarqumiya dan menghancurkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan masyarakat Jalur Gaza.
Dalam video yang beredar di media sosial, para ekstremis terlihat melempar dan menginjak satu per satu kardus dan kemasan bantuan makanan yang dijatuhkan dari truk pengantar bantuan yang mereka tahan.
Tampak dalam video tersebut salah satu makanan yang dirusak ekstremis adalah produk mi instan asal Indonesia.
Baca juga : Kemenlu: Tuduhan Israel terhadap Staf UNRWA Bantu Hamas Harus Dibuktikan
Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 35.100 warga sipil, yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Menurut PBB, serangan Israel itu menyebabkan 85% penduduk Jalur Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60% infrastruktur rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Meski mendapat tekanan internasional, pemerintah Israel sangat membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, sehingga menyebabkan ratusan ribu warga sipil terancam kelaparan akut. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Deklarasi Faksi Tolak Upaya Israel Usir Rakyat Palestina
Jepang Tetapkan Sanksi ke Empat Pemukim Israel
Jerman Mengaku tidak Dukung Kebijakan Pendudukan Israel
Palestina Kirim 8 Atlet ke Olimpiade Paris 2024 sebagai Simbol Perlawanan
Korban Keganasan Israel Tembus 39.006 Orang
Indonesia Dukung Putusan ICJ soal Pendudukan Israel di Palestina Ilegal
Hamas - Fatah Sepakat Bentuk Pemerintahan Rekonsiliasi Usai Perang
Serangan Israel di Khan Younis Menewaskan 70 Orang
Korban Keganasan Israel Tembus 39.006 Orang
Mahathir Desak Dunia Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza
Kebijakan Agresif NATO
Merawat Pendidikan Menjaga Bangsa
Muhammadiyah sebagai Gerakan Kebudayaan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap