Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
![Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/d2b3e07e653467cf691274589b9bf248.jpg)
SEJUMLAH negara-negara Eropa selatan termasuk Turki bertemu di Athena, Yunani memetakan cara mengurangi obesitas pada anak yang dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
"Di banyak negara di Eropa Selatan, prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas, terutama obesitas pada anak, masih termasuk yang tertinggi di kawasan ini," kata Penasihat Regional WHO untuk Nutrisi, Obesitas, dan Aktivitas Fisik, Dr. Kremlin Wickramasinghe dikutip ANTARA, Kamis (20/6).
Di beberapa wilayah di Eropa Selatan, lanjutnya, hampir separuh anak laki-laki hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan hal itu menempatkan anak-anak tersebut pada risiko terkena penyakit tidak menular di kemudian hari.
Baca juga : Ini yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Obesitas
WHO menyebutkam obesitas dan kelebihan berat badan merupakan risiko kesehatan yang signifikan bagi Eropa Selatan. Menurut data terbaru WHO, 59% orang dewasa di wilayah WHO Eropa saat ini hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang merupakan angka tertinggi secara global di luar Amerika.
Statistik juga melihatkan bahwa satu dari tiga anak di wilayah tersebut hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
“Sayangnya, angka-angka ini sangat bertentangan dengan tradisi makan sehat yang kaya di negara kita dan merupakan seruan mendesak untuk mengevaluasi kembali pendekatan kita terhadap masalah ini,” tegas Menteri Kesehatan Yunani, Adonis Georgiadis.
Baca juga : Apa itu Komplikasi Obesitas Kelas III? Penyakit Menjadi Penyebab Kematian Penyanyi Mandisa
Oleh karena itu, kata Georgiadis, pertemuan di Athena merupakan hal yang sangat diperlukan saat kita menghadapi masalah yang mengancam masa depan, vitalitas dan kesehatan anak-anak bangsa.
Kelebihan berat badan dan obesitas menempati peringkat keempat sebagai faktor risiko kematian setelah tekanan darah tinggi, risiko pola makan, dan tembakau, menurut WHO. Ancaman kesehatan terkait obesitas berkontribusi terhadap lebih dari 1,2 juta kematian di Wilayah Eropa WHO setiap tahunnya.
“WHO/Eropa memiliki warisan yang kuat dalam mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang paling menantang sekalipun, termasuk obesitas, penyakit di kemudian hari,” ungkap Kepala Kantor WHO/Eropa Athena, Dr. Joao Breda.
Ia mengatakan salah satu bidang penting untuk inovasi adalah meningkatkan kualitas layanan bagi jutaan anak-anak dan orang dewasa di kawasan Eropa yang hidup dengan kelebihan berat badan dan obesitas
Terkini Lainnya
6 Kiat Menjaga Kebugaran Tubuh
Anak Obesitas Berisiko Terkena Gejala Demam Berdarah Berat
Mitos atau Fakta, Minum Susu Sebabkan Obesitas?
Penyakit Jantung Koroner Jadi Ancaman Serius bagi Lansia, Begini Langkah Pertolongan Daruratnya!
Ini yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Obesitas
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
IDAI Tegaskan Pentingnya Peran Semua Sektor dalam Pemerataan Pelayanan Kesehatan Anak
Balita Perokok Pasif Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Nikita Willy Ungkap Perjuangannya sebagai Ibu di Era Digital
Ini Batasan Konsumsi Gula dan Garam pada Anak
Panduan Penting tentang Keamanan Makanan untuk Anak
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap