Balita Perokok Pasif Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang
![Balita Perokok Pasif Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/ba58b907f7fffd115e99d69a77f1987b.jpg)
BALITA yang menjadi perokok pasif, yaitu menghirup asap rokok secara langsung ataupun residu rokok yang tertempel pada benda-benda, rentan mengalami gangguan tumbuh kembang. Terdapat 10 aspek perkembangan neurologis balita yang terdampak rokok.
Dalam Asap Rokok Ganggu Tumbuh Kembang Anak yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (21/6), praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menjelaskan 10 aspek tersebut.
1. Motorik kasar.
Baca juga : Bunda, Ini Peran Penting Cuci Tangan untuk Cegah Anak Stunting
2. Motorik halus.
3. Kemampuan kognitif atau berpikir, IQ.
4. Bahasa.
Baca juga : Semangat Gotong Royong Jadikan Kalsel Tiga Besar Turunkan Stunting
5. Konsentrasi.
6. ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) atau autis.
7. Gangguan pendengaran.
8. Gangguan pemusatan konsentrasi.
Baca juga : Sulteng Fokus Penanganan Masalah Stunting
9. Gangguan beradaptasi terhadap lingkungan.
10. Perawakan lebih pendek serta badan lebih kurus.
Menurutnya, pada anak yang hipersensitif atau memiliki bakat asma, reaksi terhadap rokok dapat timbul dalam hitungan jam atau bahkan hari.
Baca juga : Gandeng LKNU Jabar, HaloPuan Sosialisasi Lawan Stunting di Bandung Barat
"Ada anak kita jadi langsung gampang batuk pilek, ISPA, padahal sudah divaksin influenza, divaksin macam-macam, PCV, pneumonia, tetapi tetap kena batuk pileknya sering. Imunitasnya lebih rendah juga. Nah, itu efek dari radikal bebas," katanya.
Adapun secara makro, yaitu pada perkembangan kognitif atau otak, enam bulan dapat terlihat efeknya. Rokok dapat pula mengakibatkan stunting pada anak.
Oleh karena itu, dia mengingatkan bagi orangtua atau anggota keluarga yang belum dapat menghentikan rokok untuk tidak membawa rokok, baik konvensional, herbal, ataupun elektrik, ke dalam rumah. "Kalau sampai rumah, langsung mandi bersih, sabunan, keramasan, karena sisa di baju kita itu juga terhirup dan itu anak-anak jadi third-hand smoker," ujarnya.
Dia juga mengingatkan orangtua untuk menciptakan rumah yang bebas dari asap rokok. Bahkan kalau bisa asbak tidak ada, agar anak-anak tidak meniru kebiasaan tersebut. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Polisi Aceh Barat Limpahkan Dua Tersangka Pembunuh Balita ke Jaksa
5 Fakta Terkait Pembunuhan Balita oleh Ayah Kandung di Serang
2 Balita di Tulungagung Tewas Tenggelam di Kolam Ikan Patin
Potret Memilukan Balita di Gaza Meninggal Akibat Kelaparan
Balita di Sidoarjo Tewas Tertabrak Fortuner Tetangga, Pengemudi Jadi Tersangka
Disinformasi Terkait Rokok dan Tembakau Masif di Media Sosial
Bea Cukai Labuan Bajo Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp 1,1 Miliar
Perokok Tiga Kali Lebih Tinggi Terancam Masalah Kesehatan Ketimbang Orang yang tidak Merokok
Tarif Cukai Tinggi Picu Pergeseran Konsumsi Rokok
Konsumen Beralih ke Rokok yang Lebih Murah, Instrumen Cukai belum Berhasil
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap