Semangat Gotong Royong Jadikan Kalsel Tiga Besar Turunkan Stunting
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan DR Diauddin menyampaikan provinsi itu berhasil masuk tiga besar penurunan angka kasus stunting di Indonesia karena semangat gotong royong dalam menanganinya.
"Dari Pemprov hingga pemerintah kabupaten/kota gotong royong menanganinya secara maksimal dan bersinergi," ujarnya di Banjarmasin, Sabtu.
Menurut Diauddin, meski setiap kabupaten/kota memiliki strategi masing-masing, namun melakukannya bersama-sama, hasilnya luar biasa dapat menurunkan 5,4 persen dalam setahun.
Berdasarkan laporan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis pada tahun 2023, kasus stunting di provinsi Kalsel dari 30 persen menjadi 24,6 persen.
Kalsel masuk urutan tiga besar dalam penurunan kasus stunting di bawah Provinsi Sumatera Selatan turun dari 24,8 persen menjadi 18,6 persen dan urutan kedua Kalimantan Utara turun dari 27,5 persen menjadi 22,1 persen.
Dari catatan tahun 2022, angka balita stunting di Kalsel sebanyak 21.279 balita dari jumlah sasaran balita yang diukur sebanyak 215.230 balita.
Baca juga: Mulai Hari Ini Pemprov DKI Data Balita Stunting
Menurut Diauddin, pada tahun 2023, program prioritas dinas kesehatan hampir sama dengan tahun sebelumnya yakni penurunan angka stunting, penurunan angka kematian Ibu bayi dan penurunan angka kesakitan.
"Itu yang akan dilakukan dan kita masuk tiga provinsi dengan penurunan angka stunting tertinggi di Indonesia," ujarnya.
Dia optimis di 2023 penanganan stunting bisa lebih baik, karena itu akan mengevaluasi apa saja yang baik di tahun 2022 itu, akan dilanjutkan dan apa yang masih kurang di tahun 2022 untuk ditingkatkan.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kalsel, Yuliani menuturkan untuk tahun 2023 akan tetap pada penguatan pemberian makanan tambahan, bagi ibu hamil dan balita serta penguatan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.
"Untuk tablet penambah darah ini akan diperluas lagi hingga ke sekolah agama seperti pesantren, karena sebelumnya kurang terjamah sampai di sana," ujarnya.
Pihaknya juga tidak pernah berhenti mengedukasi akan pentingnya kesehatan dan makanan bergizi.
"Makanan tidak harus mahal dan tapi pengolahan yang higienis dan sanitasi baik," pungkasnya. (OL-17)
Terkini Lainnya
DPR RI: Pembangunan Infrastruktur di Kalteng Hasil Kerja Keras Bersama
Pulau Salat, Jalan Pulang Orang Utan
Kalteng Masih Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian
Kotawaringin Barat Prioritaskan Pencegahan Stunting dalam Pembangunan Daerah
Rektor IPB Siap Berkolaborasi Dorong Kemajuan Food Estate di Kalteng
200 Karyawan SKS Ikut Vaksinasi Bersama RS Siloam Palangkaraya
Penculik Bocah 4 Tahun di Johar Baru Ternyata Ibu Kandungnya Sendiri, Polisi: Dia Kangen Anak
Balita 4 Tahun di Johar Baru Jakpus Diduga Diculik Sepasang Kekasih
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Ada Luka Memar di Tubuh Balita yang Tewas Diduga Dianiaya Orangtua
Balita Perokok Pasif Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Polisi Aceh Barat Limpahkan Dua Tersangka Pembunuh Balita ke Jaksa
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap