visitaaponce.com

Pulau Salat, Jalan Pulang Orang Utan

AREA seluas lebih dari 2.000 hektare di gugusan Pulau Salat, yaitu di Pulau Badak Besar dan Badak Kecil, Kabupaten Pulang Pisau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjadi tempat prapelepasliaran orang utan program PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang bekerja sama dengan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) sejak 2016.

Sebelum dilakukan prapelepasliaran, individu orang utan yang didapat dari hasil penyitaan dan penyelamatan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) itu lebih dulu menjalani rehabilitasi panjang di BOSF, Nyaru Menteng. Itu dilakukan untuk mengembalikan sifat dan naluri alamiah orang utan sebagai hewan liar bukan hewan peliharaan. Program rehabilitasi itu membutuhkan waktu kurang lebih tujuh tahun. Berawal dari sekolah bayi hingga orang utan siap dikembalikan ke habitat mereka.

Lokasi prapelepasliaran berada di antara hutan dan sungai. Setiap hari ada regu penjaga atau disebut teknisi orang utan yang melaksanakan absensi dan observasi untuk memantau perubahan dan perkembangan perilaku setiap individu orang utan. Setiap bulan orang utan diberikan pakan tambahan yang jumlahnya mencapai lebih dari enam ton. Pakan tersebut didistribusikan ke tempat feeding atau titik pemberian pakan. Pakan berupa buah dan sayur didapat dari dukungan kebun masyarakat melalui program BUM-des.

Baca juga : Jaringan Narkoba di Lapas Kelas II Palangka Raya Terbongkar

Ada panggilan tertentu yang bakal disuarakan teknisi jika orang utan belum terlihat di titik pakan, “Yuk, makan, yuk”. Terkadang teknisi juga memanggil nama orang utan yang belum datang. Akan tetapi, tolok ukur keberhasilan dari proses prapelepasliaran ialah tidak datangnya orang utan ke titik pemberian pakan. Ada catatan yang dibuat oleh teknisi dari pantauan sehari-sehari.

Bukan hanya persoalan perut yang diperhatikan, secara berkala teknisi melakukan body condition scoring untuk memonitor kondisi fisik individu orangutan.

Pulau Salat menjadi tempat bagi orang utan untuk berlatih hidup liar secara alami sebelum dilepas ke habitat asli untuk menjadi orang utan sejati. (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat