Anak Obesitas Berisiko Diabetes, Cegah dengan MPASI Bergizi Seimbang
SAAT ini, Indonesia menghadapi tiga masalah utama terkait gizi anak yang dikenal sebagai triple burden of malnutrition, yaitu gizi kurang (stunting dan wasting), gizi lebih (overweight dan obesitas), dan hidden hunger (kekurangan vitamin dan mineral). Meski begitu, seringkali obesitas pada anak tidak mendapat perhatian yang sebanding. Padahal, World Health Organization (WHO) telah menggambarkan obesitas pada anak sebagai masalah kesehatan global yang serius, dengan diperkirakan 124 juta anak mengalami obesitas di seluruh dunia. Di Indonesia, data Status Gizi Indonesia 2022 menunjukkan peningkatan kejadian obesitas anak dalam empat dekade terakhir meningkat 10 kali lipat.
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Bagaimana pencegahannya? Berikut penjelasan dokter spesialis anak dengan keahlian khusus di bidang nutrisi dan penyakit metabolik, Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA(K), yang juga guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Anak Obesitas Berisiko Sindrom Metabolik
Anak dengan obesitas dapat mengalami sejumlah penyakit penyerta seperti sindrom metabolik yaitu tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, perlemakan hati, gangguan pernapasan saat tidur, dan kanker.
Baca juga : Hati-hati! Obesitas pada Anak Berisiko Menetap hingga Dewasa
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat diabetes pada anak Indonesia meningkat 70 kali lipat pada tahun 2023, dengan 70% penyebabnya adalah karena obesitas. Selain itu, sebanyak 55% obesitas anak akan menjadi obesitas pada saat remaja, selanjutnya 80% obesitas remaja bertahan hingga dewasa.
Pencegahan Dimulai dari MPASI
Mengingat obesitas sangat sulit untuk diatasi, pencegahan merupakan prioritas yang harus dilakukan sedini mungkin mulai dari periode pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Pada periode ini, anak mulai membentuk selera makan, preferensi makanan, dan metabolisme yang penting dalam membentuk dasar kesehatan mereka di masa depan.
Pemberian MPASI sebaiknya dimulai saat bayi sudah mencapai usia enam bulan. Pemberian MPASI terlalu dini (di bawah 4 bulan) dapat meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa anak obesitas di satu sisi mengalami kelebihan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein, tetapi di sisi yang lain kekurangan mikronutrien seperti zat besi, sehingga MPASI harus bergizi lengkap dan seimbang. MPASI yang tinggi zat besi penting untuk mencegah anemia dan mengatur keseimbangan metabolisme sehingga anak menjadi lebih aktif dan sehat.
Hindari Kekeliruan Pemberian MPASI
Penting juga untuk menghindari beberapa kesalahan dalam pemberian MPASI yang dapat meningkatkan risiko obesitas. Pemberian MPASI yang tidak sesuai dengan tahapan usia anak, misalnya memberikan makanan dewasa seperti snack yang bukan khusus bayi, bisa menyebabkan obesitas karena kalori yang lebih tinggi dari kebutuhan bayi. Agar terhindar dari obesitas, salah satu asupan yang harus benar-benar diperhatikan adalah gula.
Bagi orang tua yang memiliki keterbatasan waktu dan khawatir dalam memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro anak, MPASI fortifikasi (diperkaya zat gizi tambahan) dapat menjadi pilihan bagi si kecil. Salah satu keunggulan MPASI fortifikasi adalah memiliki kandungan gizi yang terukur dan seimbang, termasuk zat besi dan gula, yang disesuaikan dengan kebutuhan di setiap tahapan usia anak. Karenanya, produk MPASI fortifikasi dilengkapi dengan label ‘rekomendasi usia’. MPASI fortifikasi yang telah lulus uji BPOM, selain bebas pengawet, pewarna, dan perasa juga memiliki kadar garam dan gula yang sesuai dengan standar keamanan untuk bayi. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir untuk memberikan MPASI fortifikasi. (RO/B-1)
Terkini Lainnya
Anak Obesitas Berisiko Sindrom Metabolik
Pencegahan Dimulai dari MPASI
Hindari Kekeliruan Pemberian MPASI
Program Inovatif MIND ID Bantu Perangi Stunting di Indonesia
Osteoporosis juga Bisa Terjadi pada Remaja, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Kiat Jaga Kebugaran Anak Jelang Lebaran
Primaya Hospital Bekasi Barat Luncurkan Pusat Pelayanan Kesehatan Anak
Flu Singapura Meningkat, Sekolah Disebut Belum Perlu Diliburkan
Waspada! Anak Obesitas Berisiko Terkena Multiple Sclerosis (MS)
Ini 11 Cara Terhindar dari Obesitas dan Menjaga Berat Badan
Lingkungan yang Mendukung Kunci Penanggulangan Obesitas Anak
Nutrifood Bersama Kemenkes dan BPOM Ajak Publik Hentikan Rantai Obesitas
Bedah Bariatrik Solusi untuk Atasi Masalah Obesitas
Mengenal Penyakit Parkinson: Harapan dan Tatalaksana di Masa Depan
Pilpres 2024 Selesai, Semoga tidak Seperti Firaun
Kota (dalam) Plastik
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Arus Balik, Urbanisasi, dan Nasib Penduduk Perdesaan
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap