Butuh Komitmen Kuat untuk Kurangi Angka Prevalensi Stunting
![Butuh Komitmen Kuat untuk Kurangi Angka Prevalensi Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/394f1295b16678b2e723eee8e92ae056.jpg)
KONSISTENSI dalam pencegahan dan mengatasi stunting di tanah air harus mampu diwujudkan. Dengan begitu, sejumlah target yang ditetapkan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional dapat tercapai.
"Konsisten terhadap upaya mengatasi dan mencegah stunting di Indonesia harus didukung dengan political will yang kuat para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat, kuat dan berdaya saing," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/6).
Awal bulan lalu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia yang baru turun 0,1%, dari 21,6% pada 2022 menjadi 21,5% pada 2023.
Baca juga : Skrining Kesehatan Ibu dan Balita untuk Cegah Bertambahnya Kasus Stunting
Penyebab dari minimnya penurunan prevalensi stunting itu karena belum ditemukannya model implementasi yang tepat dari sejumlah program yang telah dilaksanakan. Hal itu juga diakibatkan bertambahnya jumlah anak yang baru stunting.
Melihat kondisi tersebut, Lestari mengaku prihatin dengan keseriusan para pemangku kepentingan dalam menjalankan program pengurangan angka prevalensi stunting di Indonesia.
Sebuah program yang direncanakan dalam jangka panjang, kata Lestari, belum memiliki metode yang tepat dalam implementasinya.
Baca juga : Proses Pembangunan Butuh Gerak Bersama Anak Bangsa yang Dilandasi Nilai-Nilai Pancasila
Ia juga mempertanyakan perencanaan dari program penurunan angka stunting. Dalam perencanaan, tambah dia, seharusnya sudah ada pilihan sejumlah metode implementasi yang tepat berdasarkan survei yang dilakukan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai meningkatnya para penderita stunting baru juga memperlihatkan tidak menyeluruhnya penanganan stunting di tanah air.
Lestari mengaku khawatir akan terjadinya penurunan komitmen pemerintah terhadap upaya pengurangan prevalensi stunting, yang telah diprogramkan bertahun-tahun dan masuk dalam skema pembangunan berkelanjutan.
“Semoga terjadi perbaikan yang sangat signifikan dalam menekan angka prevalensi stunting di tanah air, karena kualitas kesehatan setiap anak bangsa sangat menentukan terhadap ketangguhan dan daya saing generasi penerus di masa datang, sebagai bagian upaya mewujudkan bangsa yang unggul,” katanya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Cegah Anemia, Pastikan Asupan si Kecil Cukup Zat Besi
Bunda, Begini Cara Atasi Kelainan Kelopak Mata pada Anak
Bunda, Begini Langkah Atasi Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Bunda, Meningitis pada Anak Berdampak Fatal, Ini Pencegahannya
Belum Terbukti Aman dan Bermanfaat, IDAI Imbau Jangan Gegabah Promosikan Pengeringan atau Freeze-Drying ASI
Peluang Perawat asal Indonesia Berkarier di Belanda Terbuka Lebar
Kolaborasi Sediakan Solusi SDM bagi Pelaku Usaha
Ada AI, Ini Pekerjaan yang Terus Berkembang di Masa Depan
Masyarakat Diminta Peduli Pengelolaan Limbah B3
Schneider Electric Raih Penghargaan Best Companies to Work for in Asia
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap