visitaaponce.com

Moms, Ini Batuk Pilek yang Berbahaya pada Anak

Moms, Ini Batuk Pilek yang Berbahaya pada Anak
Ilustrasi(freepik.com)

BATUK pilek pada anak memang dinilai sebagai penyakit yang wajar dialami anak. Namun, batuk perlu diwaspadai jika disertai sesak, napas cepat, hingga darah.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI Dr Rina Triasih mengatakan batuk pada anak yang harus diwaspadai orangtua ialah jika anak batuk darah karena bisa menjadi tuberkulosis, batuk disertai sesak napas atau disebut pneumonia, kemudian batuk yang dibarengi mengi, dan gatal hidung karena batuk tersebut bisa disebabkan paparan kromium.

"Kalau setiap kali batuk kemudian muntah dan berulang kali hingga anak lemas, segeralah ke dokter. Namun, pada beberapa anak batuk pilek biasa, dia akan batuk-batuk, kemudian muntah, memuntahkan dahaknya, dan anak kembali happy atau aktif kembali," kata Dr Rina dalam konferensi pers secara daring, beberapa waktu lalu.

Baca juga : Ini Cara Tasya Kamila Atasi Batuk Pilek pada Anak

Cara tersebut sebenarnya ialah cara anak mengeluarkan dahaknya sehingga tidak perlu khawatir. Jika anak batuk dan memuntahkan dahaknya sesekali dan anak kembali aktif bermain, tidak perlu khawatir. Namun, kalau batuk berulang hingga lemas, perlu waspada.

Selain itu, yang perlu diwaspadai lainnya ialah batuk pada bayi berusia di bawah satu tahun agar lebih berhati-hati karena mungkin batuk tersebut berasal dari kelainan bawaan.

"Yang lebih parah, yang sudah terlambat kalau batuknya disertai dengan biru pada bibir atau kuku adalah tanda bahwa kekurangan oksigen. Sementara itu, pneumonia atau radang paru-paru biasanya secara awal penyakit yang sifatnya akut biasa yang umum hanya terjadi selama sampai 7 hari. Biasanya batuk disertai pilek bisa dengan demam atau tidak," ujar dia.

Baca juga : Ini Penyebab Anak Jadi Gampang Pilek dan Batuk di Musim Hujan

Pada hari ketiga sampai hari kelima anak tampak tidak aktif. Kemudian, akan ada napas cepat dan ada tarikan dinding dada maka itu yang disebut pneumonia karena kejadiannya cepat. Sementara itu, asma, biasanya terjadi batuk kronik yang lama dan berulang dan pemicunya ada hal-hal tertentu, seperti minum es, terus batuk-batuk itu akan menimbulkan sesak napas.

Cara orangtua mengenali napas cepat dan sesak pada anak ialah hitung napas anak dalam 1 menit. Jika dalam keadaan tenang atau tidur, napas anak dapat dilihat naik turunnya dada anak dalam 1 menit. Batasan napas cepat menurut usia pada usia 0 sampai 2 bulan kurang lebih 60 kali per menit. 

"Kemudian pada usia 3 sampai 12 bulan kurang lebih mencapai 50 kali per menit dan pada usia 1 sampai 5 tahun batasan napas kurang lebih 40 kali per menit," pungkasnya. (H-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat