visitaaponce.com

Ingin Kenalkan Jamu ke Anak Bisa Ikuti Cara Ini Lho

Ingin Kenalkan Jamu ke Anak? Bisa Ikuti Cara Ini Lho
Nova Dewi Setiabudi(MI/Nike Amelia Sari)

JAMU merupakan salah satu minuman khas Indonesia. Jamu tradisional terbuat dari bahan-bahan herbal, seperti jahe, kunyit, temulawak, kayu manis, dan lainnya. Sehingga jamu kaya akan manfaat untuk kesehatan.

Belum banyak orang yang mengonsumsi jamu, salah satunya karena belum terbiasa dengan rasanya yang pahit. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengenalkan berbagai rasa jamu.

Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Suwe Ora Jamu Nova Dewi Setiabudi membagikan beberapa kiat mengenalkan jamu sejak dini kepada anak.

Baca juga : Jamu Ternama Atasi Masuk Angin Dapat Penghargaan Indonesia Best Living Legend Brand 2024

1. Ditemani

Saat anak minum jamu, orangtua perlu untuk menemani anak dan minum jamu bersama-sama.

"Anak ditemenin minum jamunya. Orangtua harus ngasih narasi juga ke anak, misalnya jamu yang ibu minum lebih strong dari jamu kamu karena lebih banyak bahan-bahan rempahnya. Bahan-bahannya ini," kata Nova kepada Media Indonesia, Rabu (5/6).

"Ini semuanya jadi warna kuning karena semua bahannya alami. It's good for our skin and health karena bisa membantu melancarkan peredaran darah. Itu diceritain ke anak," lanjutnya.

Baca juga : Membawa Jamu ke Era Boba

2. Konsisten

Selain itu, Nova mengatakan orangtua perlu konsisten memberikan jamu ke anak agar terbiasa dengan rasa dari minuman jamu. 

"Sedikit-sedikit aja, yang penting rutin minumnya dan dia akan terbiasa. Perbandingannya 1:1 antara jamu dan air atau bikin kunyit asem lalu dicampur orange juice juga bisa," ucapnya. 

"Ponakanku umur 1 tahun udah minum jamu dan itu boleh. Dia sukanya kunyit asem karena enggak terlalu pedes. Bisa dikasih sedikit untuk pengenalan rasa dengan sendok," lanjutnya. 

Baca juga : 5 Cara Merawat Rambut Rontok dengan Bahan Alami

3. Jamu dengan Cita Rasa Ringan

Untuk anak-anak yang masih di bawah umur 5 tahun bisa diberikan sedikit jamu kunyit asem atau beras kencur dengan cita rasa yang ringan.

"Kunyit asem dan beras kencur yang biasa (dengan bahannya kencur, beras yang ditumbuk dan gula jawa). Tapi kalau nanti membuat beras kencur dengan lebih banyak bahan misalnya 8 bagian tanaman kita masukin komponennya, nanti rasanya belum biasa (atau terlalu pahit sehingga membuat trauma pada anak). Tapi (seiring bertambahnya usia) pelan-pelan udah bisa belajar minum yang kayak sedikit ada lada, jadi pedesnya bisa dari lada," ucap Nova.

4. Membuat Jamu Bersama

Hal lain yang bisa dilakukan bersama anak ialah membuat jamu bersama. Proses membuat jamu yang memakan cukup banyak waktu tentu menyenangkan dilakukan bersama. Terlebih tangan anak menjadi kuning karena kunyit bisa membuat anak memahami bahwa jamu menggunakan bahan-bahan alami.

Baca juga : Teguh Mengarungi Zaman, Resep Kebaikan Jamu Mendunia

"Kalau aku bikin jamu, tanganku kuning-kuning, nah aku tunjukin ke dia. 'Coba lihat tangan menjadi kuning karena membuat jamu. Minuman jamu inilah yang kamu minum'," ujar Nova. 

"Nanti kalau anak udah masuk 6 SD, tetap dinarasikan juga ke anak, kalau kamu minum jamu ini, nanti kamu lihat sendiri, kamu enggak akan gampang batuk dan enggak akan gampang sakit," lanjutnya. 

Nova mengatakan anak-anak remaja yang mengonsumsi jamu dengan yang tidak, terdapat perbedaan.

"Kalau yang sudah remaja dan masuk ke fase menstruasi. Ada perbedaan anak-anak remaja yang minum jamu dengan yang tidak. Bagi yang minum jamu, mensnya enggak sampai sakit terus dan enggak mudah jerawatan," paparnya. 

Anak-anak remaja bisa mengonsumsi jamu kunyit asem setiap hari. Selain itu, jamu temulawak bisa dikonsumsi sekali seminggu. 

Kiat Aman Minum Jamu Tiap Hari

Melansir dari situs Kementerian Kesehatan RI, mengonsumsi jamu diperbolehkan setiap hari asal tidak berlebihan. Berikut beberapa kiat aman minum jamu setiap hari. 

1. Tidak Mengandung Zat Kimia

Agar aman untuk dikonsumsi setiap hari, ada baiknya mencari jamu yang tidak mengandung beragam zat kimia, pengawet, dan terbukti higienis. Bahkan, bila perlu, buatlah jamu sendiri.

2. Teruji BPOM

Apabila menggunakan jamu yang dijual dalam bentuk kemasan, lebih baik carilah jamu yang sudah teruji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan demikian, manfaat jamu sesungguhnya dapat terasa di tubuh.

3. Berkonsultasi dengan Dokter

Apabila ingin menggunakan jamu untuk pengobatan penyakit tertentu, ada baiknya Anda konsultasikan langsung pada dokter agar menggunakan jamu dengan jenis dan dosis yang tepat. Perlu diingat bahwa untuk kondisi kesehatan tertentu, jamu tidak dapat menggantikan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat