visitaaponce.com

Warga Sulit Akses ke Rumah Sakit, PSBB Ketat Diminta Berlaku Lagi

Warga Sulit Akses ke Rumah Sakit, PSBB Ketat Diminta Berlaku Lagi
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan sebagai persiapan untuk dijadikan ruang transit bagi pasien covid-19 di Puskesmas Pondok Betung.(MI/Ramdani)

BANYAK warga mengeluhkan penanganan covid-19 di Jakarta terkait kesulitan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Mereka sudah berupaya keras mencari rumah sakit di wilayah Jakarta tapi hasilnya nihil.

"Saya mendengar banyak masyarakat yang berkeluh kesah ke saya. Minta tolong bagaimana agar bisa ditangani di rumah sakit. Sudah ke sana-sini tapi kapasitas rumah sakit full semua. Jadi harus menunggu terlebih dahulu," kata anggota DPRD DKI Fraksi NasDem Nova H Paloh, Selasa (5/1).

Menurutnya, saat ini kondisi penyebaran covid-19 sudah sangat berbahaya. Penambahan kasus harian covid-19 sudah konsisten di atas 1.500 kasus bahkan sempat menembus angka 2.000 kasus. Ia menyebut lingkaran orang yang tertular virus ini sudah semakin mendekat.

"Dari masyarakat yang cerita ini sudah terlihat kalau jangkauan penularan covid-19 sudah semakin dekat. Di sekeliling kompleks rumah atau tetangga kita pasti ada yang kena. Ini sudah bahaya," ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta Pemprov DKI untuk benar-benar serius dan tegas dalam menangani covid-19. Terlebih lagi ancaman ledakan kasus covid-19 imbas libur Natal dan Tahun Baru juga amat berbahaya.

Karena itu ia menyarankan untuk dilakukan pengetatan PSBB selama dua pekan. Ini merupakan respons kebijakan yang dibutuhkan di situasi berbahaya ini.

"Kalau ada ledakan besar sekali, bagaimana persiapannya? Harus sudah disiapkan wisma-wisma milik DKI. Ini karena kita harus memutus mata rantai penyebarannya. Ini harus benar-benar dilakukan. Kalau enggak ada keseriusan, bahaya ini," kritiknya.

"Kalau PSBB transisi terus ya percuma. Harus lebih diketatkan lagi selama 2 pekan nanti. Kalau sudah menurun sampai di bawah 1.000 kasus per hari bolehlah kita PSBB Transisi lagi," tandasnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat