visitaaponce.com

Baru 33,3 Pramudi TransJakarta yang Dilatih Soal Waspada dalam Mengemudi

Baru 33,3% Pramudi TransJakarta yang Dilatih Soal Waspada dalam Mengemudi
Bus TransJakarta(MI/Vicky Gustiawan)

SEBANYAK 2.400 atau 33,3% dari 7.200 pramudi TransJakarta telah dilatih khusus mengenai kewaspadaan dan keselamatan dalam mengemudi. Jumlah 7.200 ini sudah termasuk pramudi bus besar, bus gandeng, bus sedang, hingga mikrotrans.

Dirut Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta Yoga Adiwinarto menjelaskan jumlah 2.400 pramudi yang sudah dilatih ini merupakan pramudi pada bus besar dan bus gandeng. Sementara sisanya hampir 5 ribu pramudi yang belum mendapatkan pelatihan adalah pramudi bus sedang dan bus kecil untuk mikrotrans.

Pramudi bus besar dan bus sedang diprioritaskan untuk mendapatkan pelatihan lebih dulu karena berisiko tinggi mengalami kecelakaan dengan tingkat keparahan yang tinggi.

"Ya karena bus besar dan bus gandeng ini kebanyakan memiliki blank spot. Dengan tubuh yang lebih besar serta jarak tempuh yang lebih jauh tentunya probabilitas mengalami kecelakaan juga lebih tinggi," kata Yoga dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).

Pelatihan khusus ini dilakukan setelah adanya rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas hasil penyelidikan akibat rentetan kecelakaan TransJakarta. Rekomendasi ini dikeluarkan akhir tahun lalu. Pelatihan khusus ini, ucap Yoga, dimulai pertengahan tahun ini.

Baca juga: Transjakarta Tabrak Pejalan Kaki, DPRD Panggil Direksi

Di sisi lain, masih banyaknya pramudi yang belum terlatih manajemen keselamatan dan kewaspadaan ini disebabkan beberapa hal.

"Pertama dari instrukturnya yang terbatas. Kedua, pramudi ini juga kan masih harus bekerja. Jadi dilakukan pada saat mereka libur," ujarnya.

Sementara itu, untuk terus meningkatkan kualitas pramudi dalam hal keselamatan, PT Transjakarta bakal mengajukan pedoman keselamatan bagi pramudi Transjakarta kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP).

"Sudah, sedang diajukan ke kementrian tenaga kerja, harus ada pengesahan dari mereka. Kami sudah ajukan modul SKK sudah lengkap sedang menunggu untuk pengesahan," tuturnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat