visitaaponce.com

Ribuan Pengemis dan Manusia Gerobak Terjaring Sejak Februari

Ribuan Pengemis dan Manusia Gerobak Terjaring Sejak Februari
Manusia gerobak melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (25/4/2020).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

SATPOL PP DKI Jakarta menjaring 1.631 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) selama Februari dan Maret. Mereka terdiri dari manusia gerobak, badut pengemis, pengamen punk, dan manusia silver. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.248 orang ditindak pada Februari dan 383 orang ditindak selama bulan ini.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, penjangkauan terhadap PPKS ini intensif dilakukan sejak Februari atau sebulan sebelum ramadan. Tujuannya untuk memberikan sinyal pada warga dari luar daerah maupun warga Jakarta agar mengurungkan niatnya untuk menjadi pengemis musiman di Jakarta.

Baca juga: DKI siapkan Sanksi Tegas bagi Pihak yang Mobilisasi Pengemis

“Kami ingin memunculkan shock therapy kepada semua pihak yang mungkin memanfaatkan Ramadan datang ke Jakarta untuk jadi pengemis dan sebagainya,” kata Arifin, Senin (27/3).

Arifin memprediksi, kemungkinan gelombang kedatangan warga dari luar daerah justru makin tinggi mendekati hari raya. Untuk itu, Ia menegaskan akan tetap melakukan pengawasan intensif hingga hari raya usai.

Baca juga: Pengemis di Jakarta Mampu Kumpulkan Rp1 Juta per hari

“Itulah kami melakukan pemantauan di lapangan. Kalau kita lihat di awal Februari sampai akhir Februari kami sudah lakukan itu sehingga dengan ditekannya penjangkauan yang masif di berbagai tempat ternyata di bulan Maret kita lakukan penjangkauan lagi jauh lebih berkurang. Kita harap tentu terus kondusif pasca Idul Fitri," ujarnya.

Salah satu modus pengemis yang diwaspadai oleh Satpol PP adalah manusia karung. Individu tersebut umumnya seperti pemulung yang membawa karung. Namun, perbedaannya manusia karung cenderung berdiam di satu tempat dan mengharap belas kasihan warga yang berlalu lalang.

"Manusia karung itu sekarang bawa-bawa karung. Ya kalau mulung sih itu menurut saya tidak ada masalah. Kalau mulung untuk mendapatkan penghasilan. Tetapi, mereka sering kali menggunakan karung tetapi secara formalitas mereka seperti pengemis," tukasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat