visitaaponce.com

PT TransJakarta berencana mempersingkat waktu tempuh antarlokasi di beberapa rute. Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza mengatakan ingin mempersingkat waktu tempuh menjadi 35 menit semisal dari Ragunan menuju Kuningan.

Hal ini dilakukan guna meningkatkan layanan TransJakarta menjadi moda transportasi yang makin efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan jumlah penumpang.

"Jadi, kita akan coba memecahkan rekor 35 menit dari beberapa titik di wilayah Jakarta. Dari selatan menuju ke tengah itu biasanya ikon Jaksel itu adalah daerah-daerah Ragunan, Fatmawati sekitarnya itu kita akan buat program perbandingan antara naik moda kendaraan non Tj dengan Tj dari Ragunan kita akan tembus ke Kuningan dengan jaminan waktu tertentu," ujar Welfizon di Balai Kota, Senin (15/5).

Baca juga: TransJakarta Targetkan Jumlah Pelanggan Kembali Seperti Saat Sebelum Pandemi

Ia juga akan membuat waktu tempuh yang sesingkat mungkin dari timur menuju pusat Jakarta seperti Cililitan menuju Kuningan serta dari barat ke pusat.

Menurut dia, untuk jarak dengan waktu tempuh di bawah satu jam, masyarakat umumnya masih mau menggunakan angkutan umum.

"Karena orang mengatakan bahwa enak angkutan di dalam kota. Saya mau kalau (waktu tempuh) hanya 10, 13, 45 menit deh naik angkutan umum masih oke. Kalau jarak 50 km ini kita mikir-mikir lagi mungkin orang enak naik mobil pribadi," jelasnya.

Baca juga: Sopir Angkot M44 Tebet Demo Tolak Mikrotrans, Ini Jawaban Transjakarta

"Karena 35 menit adalah angka psikologis yang selama ini ada di benak masyarakat bahwa saya harusnya kalau dari rumah sampai ke tempat kerja tidak boleh lebih dari 1 jam. Jadi 25 menitnya adalah jarak dari rumah dia menuju arah halte Tj lalu kemudian 35 menitnya dari halte Tj menuju ke halte tengah kota," pungkasnya.

Guna mewujudkan hal ini, PT TransJakarta bakal meningkatkan sterilisasi jalur bus sehingga waktu tunggu bus atau 'headway' akan semakin singkat, teratur, serta pasti.

PT TransJakarta telah menandatangani kerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk pengamanan jalur. Selain itu, TransJakarta juga berkoordinasi erat dengan Dinas Perhubungan untuk sterilisasi jalur.

"Headway pasti teratur. Dan sebetulnya bukan headwaynya yang jadi kunci utama. Kunci utama adalah bagaimana proteksi pada saat kendaraan TransJakarta ini menuju ke titik tujuan yaitu dalam kolidor. Bagaimana keamanan dalam kolidor supaya bis itu tetap bisa menempuh kecepatan yang optimal," ujar Welfizon.

Di sisi lain, untuk memastikan penumpang dapat terangkut dengan baik, jumlah armada juga harus dipastikan siap. (Z-1)