visitaaponce.com

Beli 24 KRL Baru Hingga Retrofit, Jurus KCI Hadapi Lonjakan Penumpang

Beli 24 KRL Baru Hingga Retrofit, Jurus KCI Hadapi Lonjakan Penumpang
Suasana di dalam KRL.(Dok MI)

PT KCI terus berbenah dan memikirkan strategi untuk menghadapi lonjakan penumpang. Bersama ITB, PT KCI telah memetakan lonjakan penumpang KRL Jabodetabek hingga 2027 sehingga diperlukan strategi untuk mengantisipasi kepadatan penumpang.

"Untuk 2025 sendiri, diprediksi ada penambahan penumpang hingga totalnya 2 juta penumpang per hari," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba kepada awak media di depo KRL Depok, Selasa (11/7).

Ia mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan antara lain pengadaan KRL baru yang diimpor dari Jepang.

Baca juga: Pembangunan Stasiun KRL di Kawasan JIS Sudah 30%

Hal itu sebelumnya sudah disetujui oleh pemerintah pusat. Ada tiga rangkaian KRL baru yang ditargetkan tiba dalam waktu 14 bulan.

"Target untuk penandatanganan kontrak pembelian KRL baru ini bulan depan. Sehingga akhir tahun depan mudah-mudahan sudah bisa tiba di sini," ucap Anne.

Selain itu, ada 16 rangkaian kereta yang sudah dibeli dari Inka dan ditargetkan selesai secara bertahap pada 2025 dan 2026 nanti dengan nilai investasi Rp4 triliun.

Baca juga: Libur Idul Adha, KAI Commuter Layani 1,7 Juta Penumpang

Tidak hanya itu, pada 2027, PT KCI juga akan melakukan pengadaan delapan KRL baru untuk menggantikan KRL lama.

Sementara itu, kebijakan retrofit atau modernisasi KRL juga dipilih. Direncanakan akan ada 19 KRL yang diretrofit secara bertahap mulai tahun ini melalui kerja sama dengan Inka. Asesmen terhadap rangkaian KRL milik KCI sudah dilakukan Inka sejak bulan lalu untuk menentukan rangkaian yang akan diretrofit.

"Jadi untuk tiga KRL baru tahun depan, 16 KRL dengan Inka, dan retrofit itu untuk antisipasi lonjakan. Sementara yang delapan KRL baru untuk 'replacement'," tuturnya.

Adapun proses retrofit membutuhkan waktu 14-16 bulan. Retrofit juga dilakukan bertahap sebanyak empat rangkaian per tahapnya. Ia menegaskan, baik KRL pembelian baru maupun retrofit akan menjalani uji teknik hingga sertifikasi agar bisa dipastikan aman untuk melayani penumpang.

"Jadi empat dulu ditarik untuk retrofit. Kalau sudah selesai, tarik empat lagi. Begitu seterusnya," jelas Anne.

Ke depan, PT KCI tidak akan lagi membeli KRL bukan baru. Menurut dia, pengadaan-pengadaan KRL baru ini juga dilakukan untuk mendukung terbentuknya ekosistem produksi perkeretaapian di Indonesia.

"Ini untuk masyarakat dan juga supaya ekosistem produksi pemerintah bisa didukung. Kita sudah melewati fase mentransformasi transportasi terus sudah saatnya kita dukung ekosistem produksi," pungkasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat