Menuju Kota Global, Daya Saing Jakarta Perlu Ditingkatkan
![Menuju Kota Global, Daya Saing Jakarta Perlu Ditingkatkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/b244796bfd9c653152611e1280392468.jpg)
Kota Jakarta harus dipersiapkan sebagai kota global yang kompetitif dan berdaya saing usai Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) disahkan pada 28 Maret kemarin. Namun, perlu pendekatan yang solutif agar Jakarta tidak malah tertinggal dibanding wilayah sekitarnya.
Ketua Ikatan Ahli Perencana Wilayah dan Kota (IAP) Jakarta Adhamaski Pangeran menyatakan bahwa untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global, prioritas dalam pembangunan kedepannya harus difokuskan pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing sebagai pusat keuangan dan investasi global. Menurutnya, Jakarta perlu lebih banyak kawasan pusat bisnis (CBD) sebagai kantor pusat bagi perusahaan multinasional yang berinvestasi di Indonesia.
"Dilema yang sebenarnya adalah bagaimana kita dapat meningkatkan daya saing Jakarta. Sebelumnya, kita keliru dalam menganggap bahwa menjadi kota global berarti harus menyelesaikan masalah-masalah seperti kawasan kumuh, akses air bersih yang belum merata, atau pemenuhan infrastruktur lainnya," tegas Adhamaski dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IAP Jakarta, pada hari Senin (1/4).
Baca juga : Bongkar Anggaran Lem Aibon, Inilah Sosok William Aditya Sarana
Kini, daya saing Jakarta terus mengalami penurunan. Berdasarkan Global Financial Centres Index, peringkat Jakarta menurun dari 69 pada 2019 menjadi 102 pada 2023. Demikian pula, Kearney Global City Index mencatat penurunan peringkat Jakarta dari 59 pada 2019 menjadi 74 pada tahun 2023. Selain itu, MORI Global Power City Index 2023 menempatkan Jakarta di bawah Kuala Lumpur, Bangkok, dan Singapura dalam hal daya saing.
Sebagai sebuah kota global, IAP Jakarta mengakui bahwa Jakarta tidak hanya bersaing dengan kota-kota besar di dunia, terutama di wilayah ASEAN, tetapi juga dengan daerah sekitarnya seperti PIK, BSD City, atau Alam Sutera yang menjadi tempat yang diminati sebagai lokasi kantor pusat oleh perusahaan multinasional, termasuk perusahaan jasa keuangan dan asuransi.
"Isu peningkatan daya saing ini akan menjadi tantangan berat bagi Jakarta ke depannya sebagai kota keuangan, perdagangan, dan investasi global. Terutama dengan perusahaan jasa tingkat tinggi yang mulai beralih keluar Jakarta. Ini merupakan tantangan besar, terutama karena Jakarta tidak memiliki sumber daya alam seperti tambang nikel, batubara, atau migas," ungkap Adhamaski.
Terkini Lainnya
Pilkada Jakarta, PKS Usung Anies-Sohibul Iman PKB Ingin Anies-Ida
Kontainer Bawa Benang Terguling di Cipularang, Kendaraan ke Jakarta Dialihkan
49% Warga Jakarta tidak Setuju Kebijakan Pembatasan Kendaraan Bermotor
Lumire Hotel and Convention Center Jakarta: Tempat Menginap Strategis dan Nyaman
Sohibul Iman Dinilai Sulit Dongrak Elektabilitas Anies
Pengamat: PKS Idealnya Bebaskan Anies Pilih Cawagub
Menaker Ida Fauziyah: Instruktur Kunci dalam Menciptakan Tenaga Kerja Kompeten dan Berdaya Saing
Tingkatkan Daya Adaptasi Pendidikan Nasional terhadap Perkembangan Tantangan Global
Pelemahan Rupiah Rugikan Dunia Usaha
Peringkat Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27, Lampaui Inggris
Airlangga: UU Cipta Kerja Tingkatkan Peringkat Daya Saing Indonesia
Usai Lepas Status Ibu Kota, Jakarta Harus Tetap Jaga Relevansi dan Daya Saing
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap