visitaaponce.com

Menuju Kota Global, Daya Saing Jakarta Perlu Ditingkatkan

Menuju Kota Global, Daya Saing Jakarta Perlu Ditingkatkan
Jakarta harus mampu meningkatkan daya saing setelah tidak lagi jadi Daerah Khusus Ibukota (DKI)(AFP)

Kota Jakarta harus dipersiapkan sebagai kota global yang kompetitif dan berdaya saing usai Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) disahkan pada 28 Maret kemarin. Namun, perlu pendekatan yang solutif agar Jakarta tidak malah tertinggal dibanding wilayah sekitarnya.

Ketua Ikatan Ahli Perencana Wilayah dan Kota (IAP) Jakarta Adhamaski Pangeran menyatakan bahwa untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global, prioritas dalam pembangunan kedepannya harus difokuskan pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing sebagai pusat keuangan dan investasi global. Menurutnya, Jakarta perlu lebih banyak kawasan pusat bisnis (CBD) sebagai kantor pusat bagi perusahaan multinasional yang berinvestasi di Indonesia.

"Dilema yang sebenarnya adalah bagaimana kita dapat meningkatkan daya saing Jakarta. Sebelumnya, kita keliru dalam menganggap bahwa menjadi kota global berarti harus menyelesaikan masalah-masalah seperti kawasan kumuh, akses air bersih yang belum merata, atau pemenuhan infrastruktur lainnya," tegas Adhamaski dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IAP Jakarta, pada hari Senin (1/4).

Baca juga : Bongkar Anggaran Lem Aibon, Inilah Sosok William Aditya Sarana

Kini, daya saing Jakarta terus mengalami penurunan. Berdasarkan Global Financial Centres Index, peringkat Jakarta menurun dari 69 pada 2019 menjadi 102 pada 2023. Demikian pula, Kearney Global City Index mencatat penurunan peringkat Jakarta dari 59 pada 2019 menjadi 74 pada tahun 2023. Selain itu, MORI Global Power City Index 2023 menempatkan Jakarta di bawah Kuala Lumpur, Bangkok, dan Singapura dalam hal daya saing.

Sebagai sebuah kota global, IAP Jakarta mengakui bahwa Jakarta tidak hanya bersaing dengan kota-kota besar di dunia, terutama di wilayah ASEAN, tetapi juga dengan daerah sekitarnya seperti PIK, BSD City, atau Alam Sutera yang menjadi tempat yang diminati sebagai lokasi kantor pusat oleh perusahaan multinasional, termasuk perusahaan jasa keuangan dan asuransi.

"Isu peningkatan daya saing ini akan menjadi tantangan berat bagi Jakarta ke depannya sebagai kota keuangan, perdagangan, dan investasi global. Terutama dengan perusahaan jasa tingkat tinggi yang mulai beralih keluar Jakarta. Ini merupakan tantangan besar, terutama karena Jakarta tidak memiliki sumber daya alam seperti tambang nikel, batubara, atau migas," ungkap Adhamaski.

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat