visitaaponce.com

Kualitas Beras Milik BUMD DKI Jauh dari Standar Premium

Kualitas Beras Milik BUMD DKI Jauh dari Standar Premium
Pekerja menunggu pembeli di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.(Antara/Galih Pradipta)

PT Food Station Tjipinang Jaya diminta untuk menjual beras dengan standar mutu premium. Pasalnya, setelah dilakukan 34 kali uji laboratorium, beras yang beredar di pasar milik BUMD Pemerintah Provinsi DKI tersebut ternyata belum memenuhi kualitas standar.

Anggota Komisi C DPRD DKI Andyka mengatakan Food Station perlu memperketat kontrol pemenuhan standar beras sebelum diedarkan. “Food Station ke depan harus lebih profesional terkait pengelolaan beras. Kami sebagai mitra kerja BUMD mendapat laporan bahwa telah 34 kali melakukan pengujian ternyata tidak ada yang lolos satupun terkait pengujian kualitas,” ujarnya, Senin (6/5).

Andyka juga menyayangkan bahwa beras yang dipasarkan ternyata belum mampu memenuhi standar kualitas premium. Ia mengimbau agar BUMD bidang pangan ini mampu berbenah dan menjual produk dengan kualitas terbaik sesuai standar yang telah ditetapkan.

Baca juga : Tersertifikasi ISO 55001:2014, BUMD DKI Jakarta Sarana Jaya Perketat Keamanan IT

“Kita meminta profesionalismenya harus dikembalikan, jangan seperti kemarin-kemarin. Karena faktor kedekatan secara personal saja, kemudian itu yang digandeng sebagai mitra akhirnya kita bisa melihat kualitas berasnya juga tidak memenuhi standar.”

Menurut dia, PT Food Station mampu memenuhi kualitas beras dengan standar mutu premium dan bukan tak mungkin kota lain melirik dan menawarkan kerja saman. “Kita berharap dengan adanya perbaikan, perubahan, Food Station akan menjadi yang lebih baik, lebih bagus, dan bisa berkompetisi dengan BUMD lain. Kami berharap Food Station ini mampu menyiapkan beras bukan hanya di Jakarta saja, tapi juga nasional,” katanya.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso menuturkan pihaknya akan lebih profesional dalam pengawasan kualitas beras. “Ini bagian dari assesmen dan evaluasi yang akan kami lakukan, mungkin nanti ini masalah profesionalisme pelaksana QC (quality control) di lapangan menjadi bagian pembinaan kami terkait tata kelola dan proses produksi,” tandasnya. (J-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat