visitaaponce.com

Pengamat Judi Online bisa Menurunkan Sisi Produktivitas

Pengamat : Judi Online bisa Menurunkan Sisi Produktivitas
Judi online bisa menurunkan sisi produktifitas(Ilustrasi )

DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal mengatakan bahwa judi online memiliki efek buruk yang jauh lebih besar daripada manfaatnya. Bukan hanya dari sudut pandang masalah kepatutan, etika, norma sosial dan lain-lain, tetapi juga dari sudut pandang ekonomi.

"Pertama dari sisi produktivitas, judi pada dasarnya mendorong pelaku ekonomi untuk menjalankan sesuatu menggali pendapatan dari kegiatan-kegiatan yang tidak produktif. Karena tidak mendorong produktivitas, tidak mendorong sektor riil, lebih memanfaatkan sistem gambling, mengadu untung untuk kemudian mendapatkan manfaat dari situ," ucap Faisal saat dihubungi pada Sabtu (15/6).

Lebih lanjut, Faisal menyebut bahwa bagi mereka yang mengikuti judi online sebetulnya menyebabkan kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan bagi konsumen yang mendapatkan untung dari menang judi tersebut.

Baca juga : Manufaktur AS Naik untuk Pertama Kali sejak September 2022

"Tapi secara agregat konsumen lebih rugi karena presentase kalah atau tidak dapat atau spending yang dikeluarkan lebih banyak daripada keuntungan yang diperoleh yang terkonsentrasi pada orang yang menang," ungkapnya.

Judi online, sambung dia, bisa berkembang sampai saat ini disalahgunakan oleh masyarakat yang dari sisi pendidikan yang rendah dan keterbatasan secara ekonomi.

"Ini (judi online) dianggap sebagai satu cara untuk mendapatkan uang dengan cara yang mudah tidak perlu bekerja keras jadi hanya mengandalkan gambling dari mempertaruhkan uang. Ini yang membuat secara ekonomi makro mendorong kegiatan yang tidak produktif sementara kita justru ingin mendorong produktivitas dalam ekonomi," terang Faisal.

Baca juga : Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Januari 2024 Melambat, Rumah Tangga Meningkat Tipis

Di sisi lain, judi sering kali juga berdampak terhadap kondisi sosial, keamanan dan juga psikologis. Faisal menjelaskan bahwa di negara-negara atau daerah yang judinya berkembang, tingkat kriminalitas dan juga tingkat stress nya juga pasti meningkat.

"Ini kembali lagi dengan tingkat kriminalitas yang tinggi dan tingkat stress yang tinggi. Itu akan mempengaruhi tingkat produktivitas yang artinya juga mempengaruhi tingkat produksi dan tingkat konsumsi dari masyarakat yang juga bisa berpengaruh terhadap investasi," sebutnya.

Judi online, sambung Faisal, mudah untuk berkembang dengan tren digitalisasi. Dampak yang sudah terlihat dari judi online menurutnya adalah bagi masyarakat yang umumnya terjebak adalah memang orang yang berpendapatan terbatas, atau orang miskin, atau mahasiswa yang membutuhkan pembiayaan tapi tidak mendapatkan alternatif pembiayaan yang diharapkan.

"Di kalangan mahasiswa yang terdidik sebetulnya karena keterbatssan ekonomi akhirnya terjebak pada judi online sehingga merusak masa depan, merusak pendidikannya. Dan juga akhirnya menjadikan orang tersebut tidak produktif," pungkasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat