visitaaponce.com

Jelang Lebaran, Harga Bumbu Dapur di Aceh Naik

Jelang Lebaran, Harga Bumbu Dapur di Aceh Naik
Pedagang cabai sedang beraktivitas di pasar sayur Pante Teungoh Kota Sigli,Kabupaten Pidie, Aceh.(Mi/Amiruddin Abdullah Reubee)

ENAM hari jelang (H-6) Idul Fitri 1442 H, harga sayuran dan bumbu dapur di Provinsi Aceh naik. Di Kota Lhokseumawe misalnya harga cabai merah dari sebelumnya Rp28.000/kg, sekarang naik menjadi Rp35.000/kg, cabai hijau dari Rp22.000/kg, naik menjadi Rp25.000/kg, cabai rawit kecil dariRp30.000/kg naik menjadi Rp35.000/kg.

Lalu bawang merah lokal dari Rp28.000/kg kini naik menjadi Rp35.000/kg, bawang putih dari sebelumnya Rp25.000/kg sekarang menjadi Rp35.000/kg. Berikutnya harga tomat asal Berastagi dari Rp8.000 /kg naik menjadi Rp10.000/kg, tomat lokal dari Rp6.000/kg menjadi Rp8.000/kg.

Lonjakan harga juga terjadi pada kentang dari pekan lalu Rp8.000/kg kini menjadi Rp10.000/kg. Berikutnya harga jahe dari sebelumnya Rp25.000/kg sekarang meningkat menjadi Rp32.000/kg dan harga jeruk nipis lokal dari sebelumnya Rp8.000/kg, kini meroket jadi Rp18.000/kg.

"Sekarang memang harga bahan dapur sudah meninggi. Kami harus mengikuti harga pasar karena kalau modal semakin tinggi harga jual pun harus sesuai. Kalau tidak mengikuti keadaan pasar nanti akan rugi" kata Muslim, pedagang cabai di pasar sayur Lhokseumawe, Jumat (7/7).

baca juga: Sabilitas harga

Untuk menekan harga tidak terus melambung, pemerintah diharapkan selalu mengontrol di pasaran. Hal untuk mencegah permainan pasar oleh para pengusaha atau spekulan tidak bertanggung jawan.

"Ini penting untuk melindungi konsumen yang sebagan besar merupakan besar masyarakan ekonomi rendah" tutur Nurbaiti, pemerhati masalah sosial dan keluarga di Aceh. (OL-3)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat