visitaaponce.com

Pemerintah Bangun Sinergi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan lewat Kios Pangan

Pemerintah Bangun Sinergi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan lewat Kios Pangan
Ilustrasi - Pemerintah melalui Bapanas membangun kios pangan di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya sinergis dalam stabilisasi pasokan(MI/Djoko)

BADAN Pangan Nasional (Bapanas) terus membangun sinergi stabilisasi pasokan dan harga pangan dalam kerangka menjaga inflasi, khususnya inflasi pangan tetap terkendali. Salah satu terobosan yang saat ini dilakukan adalah dengan membangun kios pangan di berbagai daerah.

“Dalam rangka stabilisasi harga ataupun pengendalian inflasi khususnya pangan, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional mempunyai banyak program, baik itu gerakan pangan murah atau operasi pasar, bantuan pangan, fasilitasi distribusi pangan, dan yang terakhir kios pangan,” ujar Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono dikutip dari keterangan yang diterima pada Minggu (9/6).

Keberadaan kios pangan, sambung dia, adalah sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan kemudahan aksesibilitas pangan yang terjangkau bagi masyarakat.

Baca juga : Presiden Jokowi dan Bapanas Pastikan Stok dan Harga Pangan Terjaga

“Pemerintah harus hadir, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyediakan berbagai bahan pangan dengan harga yang lebih murah dan terjangkau, antara lain melalui outlet Kios Pangan. Harga lebih murah dan terjangkau karena di suplai oleh produsen, baik itu BUMN pangan seperti Perum Bulog dan ID FOOD, BUMN pangan, petani, peternak, dan pelaku pangan lainnya. Harapannya agar masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah bisa mengakses bahan pangan dengan harga yang terjangkau,” ungkap Maino.

Di sisi lain, Bapanas pun mengapresiasi Kota Malang yang telah terlebih dahulu melaunching kios pangan dibandingkan daerah lainnya. Secara nasional, total kios pangan tercatat sebanyak 83 outlet yang dikelola Dinas Pangan di 13 provinsi dan 69 kabupaten/kota.

Di tempat yang sama, Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dedy Prasetyo mengungkapkan dukungannya terhadap program kios pangan.

Baca juga : Inflasi ke Depan Diperkirakan Melandai seiring Panen Raya

“Kami dari Bank Indonesia menyambut baik progam ini karena kami yakin akan melengkapi strategi pengendalian inflasi yang sudah dijalankan selama ini, menambah senjata TPID dalam pengendalian inflasi khususnya inflasi pangan,” ujarnya.

Sebagai informasi, melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pangan terkendali di bulan Mei 2024 sebesar 2,84 persen (year on year). Angka ini menurun dari inflasi di bulan sebelumnya sebesar 3 persen. Sementara inflasi secara bulanan (month to month), mengalami deflasi pada Mei 2024 sebesar 0,03 persen.

Tingkat inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) berkontribusi besar terhadap deflasi di angka 0,69 persen dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas pangan yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen jenis harga bergejolak antara lain beras, daging ayam ras, tomat, dan cabai rawit.

Sebelumnya, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, upaya pengendalian inflasi yang dilakukan secara sinergis bersama kementerian/lembaga melalui berbagai langkah strategis stabilisasi pangan menjadi salah satu kunci terjaganya laju inflasi pada Mei 2024 sesuai target pemerintah di 2,5% plus minus 1%.

"Sinergi dan kolaborasi kementerian dan lembaga, pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota serta berbagai stakeholder terkait lainnya, berkontribusi menjaga laju inflasi sehingga tetap terkendali. Komitmen bersama ini harus kita jaga terus. Dengan keberadaan kios pangan, kita sama-sama harapkan dapat menambah daya dorong pengendalian inflasi, karena keberadaannya akan menjadi penyeimbang pasar dan memengaruhi fluktuasi harga pangan," tandasnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat