visitaaponce.com

Senyum Riang Petani Porang

Senyum Riang Petani Porang
Tanaman porang yang kini banyak ditanam.petani di Kalsel.(MI/Denny S)

TANAMAN porang (Amorphophallus Oncophyllus Muelleri Blume) yang kini menjadi komoditas andalan ekspor. Booming porang membuat banyak petani di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, tersenyum riang.

Puluhan orang pekerja terlihat sibuk menyiangi rumput liar yang tumbuh di sela-sela hamparan tanaman porang di Desa Jungkal, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan. Ribuan pohon tanaman porang di lahan seluas 6 hektare ini adalah milik Joni Sulistianto, salah seorang petani porang sukses di Kabupaten Balangan.

Di Desa Jungkal, saat ini ada sekitar 50 orang petani yang membudidayakan tanaman porang. Sebelumnya mereka adalah petani karet. Melihat kondisi harga karet yang fluktuatif dan banyaknya tanaman karet rakyat sudah tua dan tidak produktif maka banyak petani beralih menanam porang.

"Awalnya saya punya satu hektare kebun porang. Melihat perkembangan komoditas porang yang maju dan hasilnya cukup baik maka saya menambah luas lahan tanaman porang ini," cerita Joni saat mendatangi kebun porang miliknya di lokasi lain di Desa Tarangan.

Kesuksesan Joni di bisnis pertanian porang menjadi salah satu alasan dirinya ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Pertani Porang Indonesia (ASPEPORIN) Provinsi Kalsel. Menurut penuturan Joni, potensi tanaman porang di Kalsel sangat bagus.

Kabupaten Balangan menjadi penghasil porang terbesar di Kalsel atau 50% dari produksi porang  sebanyak 20 ton yang dikirim ke luar Kalimantan setiap minggunya. Tanaman porang merupakan umbi-umbian yang banyak tumbuh di hutan dan dianggap tanaman liar.

Sentra karet dan porang
Besarnya potensi dan mulai ramainya petani membudidayakan komoditas porang, menjadikan Kabupaten Balangan diplot sebagai sentra pengembangan porang selain karet yang sudah ada selama ini. Karet merupakan komoditas utama perkebunan di Kabupaten Balangan dengan luas mencapai 37.983 hektare yang tersebar di 8 kecamatan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Balangan, Rahmadi mengatakan potensi tanaman porang yang ada di Kabupaten Balangan sangat besar dan memberikan keuntungan bagi para petani. "Balangan merupakan penghasil porang terbesar di Kalsel. Beberapa waktu lalu Balangan mengirimkan 100 ton chips kering porang ke Jepang. Selain itu juga diekspor ke Taiwan, Korea dan Rumania dan lainnya," ujarnya.

Tanaman porang selain dijadikan chips dan tepung, juga digunakan sebagai bahan dalam industri pangan, seperti bahan baku kertas, bahan pembuatan tablet hingga bahan baku kosmetik. Saat ini luas kebun porang di Kabupaten Balangan seluas 300 hektare dengan jumlah petani sebanyak 600 orang.

Dari luasan tanam tersebut 120 hektare di antaranya sudah berproduksi dengan tiap hektare menghasilkan 40-50 ton. Komoditas porang mulai dikembangkan sejak 2016. Dengan harga per kilo porang di tingkat petani Rp8.000 maka penghasilan petani porang dalam tiap hektare mampu mencapai Rp300 juta hingga Rp400 juta.

Cerahnya bisnis pertanian porang ini membuat Pemprov Kalsel berencana mengembangkan komoditas ini secara luas. Selain Balangan, Kabupaten Tabalong juga diplot sebagai sentra porang. (DY/OL-10)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat