NTB Perkenalkan Destinasi Wisata Sejarah Lombok
PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Barat memperkenalkan dan mendorong objek wisata bersejarah atau heritage tourism sebagai pilihan destinasi tambahan bagi wisatawan. Saat ini, Heritage Tourisme menjadi salah satu tren pariwisata yang berkembang.
Dalam kaitan itu, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB bersama
Lombok Heritage and Science Society (LHSS) menggelar kegiatan promosi
pariwisata melalui event Heritage Walk, di Museum NTB. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi pada Minggu (12/12).
Kegiatan ini rencana berlangsung selama seminggu, dan dilanjutkan dengan heritage walk/tour dengan rute Kota Tua Ampenan - Mataram - Cakranegara.
Tiga spot destinasi bersejarah yang dipromosikan dalam kegiatan heritage walk ini adalah Kota Tua Ampenan sebagai salah satu kota tertua yang ada di NTB dengan lokasi spot selfi yang eksotik. Di lokasi itu erdapat bangunan-bangunan tua, pantai, bekas pelabuhan
kapal laut, permukiman penduduk yang keseluruhannya menggambarkan
sebagai kota bandar. Kota tua Ampenan sudah ramai dikunjungi sejak abad ke 17.
Sementara Mataram dan Cakranegara merupakan destinasi yang menjadi lokasi pusat pemerintahan sejak zaman kerajaan Mataram serta tempat
peristirahatan, puri para raja, dan keluarganya.
Saat ini, lokasi tersebut juga digunakan sebagai lokasi pemerintahan untuk kantor gubernur dan wali kota.
"Selain upaya promosi pariwisata, kegiatan heritage walk ini bertujuan
untuk menumbuhkan kecintaan, dan meningkatkan pengetahuan generasi muda
terhadap sejarah nenek moyang agar tidak dilupakan," kata Agung Dwipayana, Ketua Panitia Heritage Walk dari LHSS.
Diharapkan ke depan wisata sejarah dapat menjadi nilai tambah, dan diversifikasi produk objek wisata untuk wisatawan sebagai destinasi penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
"Kami ingin memberikan pengalaman yang tidak ada habisnya seperti filosofi dari branding pariwisata NTB, Lombok-Sumbawa Infinite Experiences," kata Ari Garmono, Ketua BPPD NTB.
Menurut dia, heritage tourism merupakan potensi yang perlu digali untuk
diversifikasi produk parwisata NTB selain pengembangan 99 Desa Wisata,
sport tourism di KEK Mandalika, destinasi marine tourism, dan bentuk
wisata lainnya.
Heritage walk yang memperkenalkan wisata bersejarah ini juga dipandang
selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan, mendorong destinasi
untuk mengembangkan pariwisata alternatif, mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan memberikan manfaat ekonomi pariwisata
kepada masyarakat lokal serta pengetahuan baik bagi masyarakat, dan
wisatawan.
Kegiatan itu diikuti oleh pelajar, dan mahasiswa, kelompok sadar
wisata, dan juga praktisi pariwisata. Ke depan, ketiga destinasi diharapkan bisa menjadi tujuan wisata turis domestik maupun internasional (N-2)
Terkini Lainnya
Mantan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy Pastikan Diri Maju Pilgub NTB
Menggali Keunikan Produk Lokal Kabupaten Sumbawa bersama Program Bale Berdaya
Presiden Lemas Dengar Butuh 13 Perizinan dalam Penyelenggaran MotoGP di Mandalika
Polres Lombok Timur Tangkap Pembunuh Istri di Rumah Ibu Tiri
Sapi Kurban Terlepas hingga 500 Meter di Sikka NTB, Dikejar Puluhan Warga
Menengok Koleksi Artefak di Museum Negeri NTB
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap