visitaaponce.com

Tiga Mahasiswa UNS Terlibat Penanganan Isu Iklim dan Kemanusiaan

Tiga Mahasiswa UNS Terlibat Penanganan Isu Iklim dan Kemanusiaan
Alvianita Maulia Fitriana, Rizaldy Hilmy Sagito, serta Rizky Nur Fadilah, mahasiswa UNS Surakarta yang terlibat penanganan isu iklim(MI/WIDJAJADI)


KESERIUSAN Pemerintah RI melaksanakan Kesepakatan Paris tentang perubahan iklim, menarik minat tiga mahasiswa Jurusan Geografi, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) untuk ikut andil terlibat menangani isu iklim dan kemanusiaan.

Ketiga mahasiwa itu ialah Alvianita Maulia Fitriana dan Rizaldy Hilmy Sagito dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi 2019, serta Rizky Nur Fadilah dari Prodi Ilmu Lingkungan 2020.

Mereka pernah tergabung dalam acara gelaran Teens Go Green Indonesia bersama dengan Plan Indonesia. Kini, mereka memiliki proyek sosial masing-masing.

Alvianita berfokus pada gerakan pengolahan dan pengelolaan sampah, Rizaldy mengusung gerakan yang berfokus pada emisi karbon dan Fadilah mengusung kebencanaan lokal. Ketiganya sudah jauh-jauh hari memiliki rancangan aksi.

"Awal mula tertarik karena kami sudah ada rancangan aksi dari jauh-jauh hari, sehingga ketika ada kesempatan untuk pendanaan langsung bisa didaftarkan dan ikut seleksi bersama lebih dari 200 kaum muda se-Indonesia," tutur Alvianita di kampus UNS Kentingan, Senin (3/1).

Sasaran proyek mereka adalah pemuda berusia 18-24 tahun. Untuk mengenalkan proyek yang mereka garap ke publik, media sosial menjadi alternatif yang mereka gunakan.

Untuk garapan itu, lanjut dia, mereka memanfaatkan medsos seperti trash.mateid, carbondiet.id, dan ditindaklanjuti dengan diskusi yang mempunyai konten edukasi dan promosi kegiatan, serta memanfaatkan media partner.

Mereka mengakui, ketika memulai proyek ini terdapat kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi. "Hal tersulit yang harus dihadapi ialah rentang waktu pengerjaan proyek yang cukup singkat, sehingga ketika menggaet peserta, kami membutuhkan dukungan mulai dari promosi manual hingga media partner," lanjut Alvianita.

Dalam kerja sama tim, mereka juga harus bisa menyesuaikan satu sama lain. Dengan latar belakang keilmuan serta kepentingan yang berbeda membuat mereka harus menyamakan persepsi dan meluangkan waktu untuk berkumpul bersama guna membahas kesepakatan.

Alvianita mengaku, dengan dasar ilmunya, ia tertarik mengikuti program hijau ini karena ingin merealisasikan rencana aksi yang telah dibuat sebelumnya dan belajar manajemen proyek.

"Tujuan utama mengikuti program ini, tentu ingin merealisasikan rencana aksi yang sudah digodok matang jauh-jauh hari, sekaligus belajar bagaimana memanajemen proyek dari nol," imbuh dia.

Program pengembangan sudah dimulai sejak November 2021. Ketiganya masih berupaya agar proyek yang dilakukan dapat berkelanjutan.

"Kami ingin mengupayakan inovasi-inovasi sesuai dengan tema pada kegiatan yang diusung," tandas Alvianita. (N-2)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat