visitaaponce.com

Penas XVI di Padang, Petani Apresiasi Presiden Jokowi dan Mentan

Penas XVI di Padang, Petani Apresiasi Presiden Jokowi dan Mentan
(DOK.KEMENTAN)

SEJUMLAH petani yang hadir pada Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan Indonesia ke-XVI yang dihelat di Padang, Sumatra Barat menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pasalnya, meski di masa pandemi, sektor pertanian masih bisa berproduksi maksimal dan diandalkan menopang perekonomian.

Fauzi, petani berusia 58 tahun asal Desa Galis Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi dan Mentan SYL menurutnya telah berupaya semaksimal mungkin dalam rangka mengangkat harkat dan martabat para petani.

Baca juga: Ditjenbun Apresiasi Petani Kreatif dan Inovatif di Penas Petani Nelayan

"Dalam artian beliau berdua berupaya untuk kemajuan para petani dan meningkatkan hasil daripada petani," kata fauzi, di acara pembukaan Penas, di Lanud Sutan Syahrir, Kota Padang, Sabtu (10/6). 

Fauzi berharap dengan pelaksanaan kegiatan Penas ini, sebagai ajang nasional, peserta yang sebagaian besar petani bisa menggali dan menyampaikan segala teknologi dan informasi. "Atas nama petani kami sampaikan terima kasih Pak Mentan dan Pak Jokowi," imbuh Fauzi yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Sinta 2.

Baca juga: 40 Ribu Petani dan Nelayan Hadiri Penas XVI 2023 di Padang, Sumbar

Hal senada disampaikan Suwarno, petani dari Desa Neranti, Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Di mata Suwarno, Mentan SYL telah menggalakkan pertanian di desa-desa atau di provinsi-provinsi. "Program pertanian terasa di desa-desa. Kami yakin itu gunanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,* ujar Suwarno yang saat ini bersama anggota kelompok petani kelapa sawit.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri mengungkapkan bahwa harus diakui sektor pertanian saat ini masih terus menjadi bantalan ekonomi nasional. "Itu semua tidak lepas dari ragam terobosan program pemerintah khususnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan melalui program yang mudah dicapai (reachable), terukur (measurable), manfaatnya besar, dan dapat menjadi legacy," ujar Kuntoro. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat