Transaksi Ekonomi di Labuan Bajo Wajib Menggunakan Rupiah
PERKEMBANGAN pariwisata Labuan Bajo beberapa tahun belakangan ini telah membawa dampak ke perekonomian daerah. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Labuan Bajo juga turut menggerakkan roda dari berbagai sektor industri kreatif lainnya.
Tingginya perputaran uang sebagai dampak dari meningkatnya kunjungan ke Labuan Bajo mendorong Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dan seluruh stakeholder pariwisata di Labuan Bajo gelar pertemuan membahas strategi penggunaan uang rupiah di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef A Nae Soi dalam pertemuan itu menuturkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas, potensi pemanfaatan uang asing masih sangat tinggi di Labuan Bajo. Karena itu, menurutnya penggunaan uang rupiah harus digunakan sebagai satu satunya alat pembayaran yang sah, sehingga sumber daya di Labuan Bajo dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat lokal.
Baca juga: Penelitian UMJ-BI Ungkap Pemahaman Penggunaan Rupiah di Wilayah Perbatasan Perlu Ditingkatkan
“Saya sangat mendukung kebijakan Bank Indonesia dalam memastikan penggunaan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah,” ungkap Nae Soi, Pada Kamis (21/6) di Hotel Meruorah Labuan Bajo.
Nae Soi juga meminta pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk menambah sejumlah gerai penukaran mata uang (money changer) di Labuan Bajo guna memudahkan wisatawan asing menukar uang asing dengan rupiah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan pembukaan kembali layanan uang rupiah merupakan komitmen Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam menjaga dan memastikan ketersediaan uang rupiah yang layak edar di Wilayah Bali Nusra termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Turis Asing Pakai Kripto di Bali Bisa Dideportasi
“Kami berkomitmen untuk pembukaan kembali layanan uang rupiah, bukan hanya di wilayah Bali tetapi juga di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,” tegas Trisno.
Pada kesempatan yang sama, Dirut BPOLBF Shana Fatina menegaskan pihaknya bangga kepada pelaku parekraf di Labuan Bajo yang menjadi garda terdepan dalam menjadikan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dalam setiap transaksi dan sudah mulai mengurangi penerimaan pembayaran menggunakan mata uang asing.
“Kami sangat bangga terhadap pelaku usaha dan masyarakat Labuan Bajo karena sebagai daerah pariwisata super prioritas sangat terdepan untuk memastikan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di tengah transaksi yang dilakukan wisatawan asing,” jelas Shana
Kebijakan wajib menggunakan rupiah di Labuan Bajo merupakan tindak lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 24/6/PBI/2022 tentang Kebijakan Penggunaan Rupiah pada Kegiatan Internasional.
Ketentuan ini telah berlaku efektif sejak 27 April 2022 dan dimaksudkan untuk memastikan penggunaan rupiah pada kegiatan internasional dalam rangka mendukung kegiatan perekonomian nasional.
Dampak dari kebijakan penggunaan Rupiah pada kegiatan internasional ini diharapkan mampu mendukung kestabilan nilai tukar rupiah, mendorong pendalaman pasar keuangan, dan mendorong perbaikan struktur ekonomi domestik. (Z-6)
Terkini Lainnya
Mengaku Investor, Pria AS Bawa Senjata Tajam dan Merusak Rumah Warga di Bali
Masyarakat Bali Alami Kekhawatiran Tinggi pada Dampak Perubahan Iklim
Pelestarian Budaya Sendratari Mampu Tingkatkan Potensi Desa Wisata
Gandeng Kapal Wisata, Sudamala Resorts Promosikan Potensi Pariwisata Lombok
Lembaga Kursus di Bali Targetkan Kirim 3.000 Siswa Magang ke AS hingga Taiwan
13.500 Pelari bakal Ramaikan Maybank Marathon 2024 di Bali
Mantan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy Pastikan Diri Maju Pilgub NTB
Menggali Keunikan Produk Lokal Kabupaten Sumbawa bersama Program Bale Berdaya
Presiden Lemas Dengar Butuh 13 Perizinan dalam Penyelenggaran MotoGP di Mandalika
Polres Lombok Timur Tangkap Pembunuh Istri di Rumah Ibu Tiri
Sapi Kurban Terlepas hingga 500 Meter di Sikka NTB, Dikejar Puluhan Warga
Menengok Koleksi Artefak di Museum Negeri NTB
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap