Menteri Kesehatan Akui Peran Penting POGI Menurunkan Kematian Ibu Melahirkan
![Menteri Kesehatan Akui Peran Penting POGI Menurunkan Kematian Ibu Melahirkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/ef15da7c97046605995cb5f468d0f17f.jpg)
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungukapkan saat ini angka kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah 189 per 100.000 kelahiran hidup.
Dia yakin angka kematian ibu di Indonesia dapat terus turun dapat mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup pada 2024.
"Meski angka kematian ibu melahirkan telah menurun, angka saat ini masih tinggi. Komitmen dan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah
pusat dan daerah, organisasi profesi, mitra pembangunan, dan seluruh
komponen bangsa sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah kesehatan ibu di Indonesia," ujarnya melalui video saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) XXVI 2023 di Sleman, Senin (24/7).
Budi menegaskan, peran ibu sangat penting dalam pembangunan Indonesia.
Pasalnya, ibulah yang melahirkan dan membesarkan generasi penerus bangsa.
Oleh sebab itu, kesehatan ibu hamil harus dijaga, mulai sebelum hamil
selama hamil saat bersalin dan seterusnya dalam membesarkan anak-anaknya. Dengan demikian mereka dapat melahirkan dan membesarkan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berakhlak baik.
Kementerian Kesehatan berupaya meningkatkan kesehatan ibu dengan
mendistribusikan alat USG ke Puskesmas, mengembangkan kapasitas dokter umum dalam penggunaan USG dasar, mengupayakan persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan, memperbaiki sistem rujukan persalinan, serta memastikan ibu mengakses kunjungan nifas.
Ia berharap para anggota POGI selalu semangat mengembangkan ilmu dan
keahlian anggotanya, serta terus mendukung penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Masalah kesehatan unik
Ketua Umum POGI, Prof Yudi M Hidayat menyampaikan, kesehatan perempuan
merupakan perhatian utama bagi seluruh anggota Pogi. Banyak masalah
kesehatan dihadapi oleh perempuan di berbagai jenjang usia.
"Perempuan menghadapi masalah kesehatan yang unik sepanjang hidup mereka. Masalah yang dapat berubah dan satu tahun ke tahun berikutnya yang sangat dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, dan riwayat genetik," kata dia.
Oleh sebab itu, dokter obstetri dan ginekologi memainkan peran penting
dalam perawatan pencegahan dan manajemen kesehatan perempuan. Di sisi lain, teknologi dan pengetahuan bidang kesehatan perempuan juga terus meningkat.
Sementara itu, Ketua POGI Cabang DIY, Irwan Taufiqurrahman menyatakan
Pertemuan Ilmiah Tahunan POGI ini bertujuan untuk meningkatkan semangat dan kemampuan para anggota selepas pandemi covid-19.
"Tingginya angka kematian ibu melahirkan merupakan tugas kita bersama karena tidak mungkin kita menurunkan angka kematian ibu itu sendirian," tandasnya. (N-2)
Terkini Lainnya
Tidak Setuju RUU POM, Menkes Nilai Pengawasan Obat sudah Komprehensif
Peningkatan Kualitas untuk Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Menurunkan Stunting
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
Dirut BPJS: KRIS tidak Menghapus Sistem Kelas, tapi untuk Menstandarisasi Fasilitas Ruang Inap
Menkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Diketahui sejak Covid-19
Polusi Udara Sebabkan Tingginya Angka Penyakit Pernapasan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap