visitaaponce.com

Gaet Wisatawan, Taman Arkeologi Leang-Leang Dibuat Ramah Disabilitas

Gaet Wisatawan, Taman Arkeologi Leang-Leang Dibuat Ramah Disabilitas
Sejumlah pengunjung melintas di area Taman Prasejarah Leang-Leang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.(ANTARA/ARNAS PADDA )

PARIWISATA memang menjadi salah satu sektor yang digenjot pemerintah untuk bangkit pascapandemi covid-19. Tidak mengherankan jika pemerintah daerah saat ini sepeti berlomba-lomba mengembangkan pariwisata mereka, termasuk Sulawesi Selatan.

Salah satu destinasi yang tengah dikembangkan pemprov Sulses adalah Taman Arkeologi Leang-leang yang merupakan kawasan arkeologis berupa bebatuan dengan dua goa prasejarah di dalamnya, yaitu Leang Pettae dan Leang Petta Kere. Tempat itu  terletak sekitar 30 kilometer dari Bandara Sultan Hasanuddin atau 41 kilometer dari Kota Makassar.

Kecuali goa dengan medan yang berat, semua akses dan fasilitas di Leang-leang diciptakan ramah bagi penyandang disabilitas. Bagi penyandang disabilitas daksa, terdapat jalur khusus untuk kursi roda. Sedangkan, bagi penyandang disabilitas netra, terdapat rekaman suara yang diperdengarkan melalui pengeras suara tentang keunikan Taman Arkeologi Leang-leang.

Baca juga: Pariwisata Indonesia Harus Ciptakan Lapangan Kerja

“It is very accessible, I’m very impressed. So, I think, it's good that the facilities have been made possible for which are users to come (Ini sangat mudah diakses, saya sangat terkesan. Menurut saya, fasilitas-fasilitas ini memungkinkan pengguna (disabilitas) untuk datang),” kata Ketua Forum Disabilitas ASEAN Lim Puay Tiak, saat mengunjungi Taman Arkeologi Leang-leang bersama delegasi negara ASEAN lainnya, pekan lalu.

Hal senada diungkap Pendiri Lembaga Advokasi Inklusi Disabilitas (AUDISI) Yustisia Arief. Ia sangat mengapresiasi destinasi wisata  Leang-leang yang ramah dan nyaman bagi penyandang disabilitas.

“Jadi, kami sebagai penyandang disabilitas bisa mendapatkan hak kami untuk untuk berwisata dan menikmati pemandangan di sini sebagaimana pengunjung lainnya. Ini menyenangkan sekali,” tuturnya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan sengaja memilih Makassar sebagai tempat perhelatan Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca 2025 atau The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 lantaran di sekitar Makassar, terdapat destinasi wisata yang unik.

“Tantangan kita bersama, setiap destinasi wisata ramah bagi penyandang disabilitas. Kedua destinasi wisata tersebut, telah dibangun dan dilengkapi fasilitasnya menjelang kedatangan delegasi ASEAN sehingga ramah bagi penyandang disabilitas,” kata Mensos. (LN/N-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat