visitaaponce.com

Masyarakat Surabaya Harus Berani Lawan Hoax

Masyarakat Surabaya Harus Berani Lawan Hoax
Warga melihat aplikasi pengawasan pelaksanaan Pemilu 2024. Aplikasi ini untuk mencegah serta menyaring berita bohong (hoax).( ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

TRANSFORMASI digital membawa arus informasi yang begitu cepat sehingga terdapat celah untuk masuknya konten negatif seperti informasi palsu atau hoax.

Untuk melawan hal tersebut, Komunitas Kiprah Arek Suroboyo (KKAS) mengajak masyarakat Surabaya untuk berani melawan hoax dalam menuju Indonesia Cerdas dengan menerapkan sikap cerdas. Dan tidak mudah terprovokasi dengan  isu hoax yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Di zaman modern sekarang supaya kita tidak gampang terprovokasi dengan isu-isu hoax manapun yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya di Surabaya agar kita bisa bersikap cerdas dengan bisa memahami apa yang dimaksud dengan berita hoax itu seperti apa, serta dampak dan resikonya untuk kita semua,” ucap Ketua Koordinator Lapangan Gus Firman yang biasa dipanggil Gus Man dalam acara seminar literasi digital di Surabaya, Rabu (6/12).

baca juga: Masyarakat Rokan Hulu Harus Makin Cakap Teknologi Informasi

Menurut Gus Man, sikap cerdas dalam menggunakan media sosial sangatlah penting agar masyarakat bisa menangkal dalam menanggapi isu-isu berita. Ia juga mengingatkan bahayanya jika masyarakat tidak cerdas dan ikut menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya karena dapat terjerat UU ITE.

“Masyarakat harus lebih cerdas menangkal dalam menanggapi isu-isu berita, dan tidak langsung mempercayainya. Dikarenakan semisal kita tidak cerdas dan ikut menyebarkan pemberitaan tersebut akibatnya kita bisa di penjara karena terkena UU ITE. Jadi masyarakat di sini bisa berani melawan pemberitaan hoax,” tambahnya.

Di waktu yang sama, aktivis kota Surabaya Ning Diana menjelaskan bahwa melawan hoax harus dimulai dari diri sendiri. Selain dari pemerintah, diperlukan sikap yang cerdas dari diri sendiri untuk berani menolak hoax dan menjadi pengaruh yang baik di lingkungan sosial.

“Melawan hoax dimulai dari diri kita sendiri, pemerintah sudah berusaha memfilter hoax. Tapi melalui diri kita juga harus berani berkata tidak terhadap hoax dan selalu tularkan kita utk menjadi good influencer,” ucap Ning Diana.

Pada kesempatan yang sama Nabilah, selaku salah satu narasumber yang pernah menjadi delegasi KKN Internasional Malaysia juga memaparkan masyarakat harus fasih terhadap teknologi. Masyarakat yang paham akan teknologi juga merupakan salah satu sikap yang cerdas untuk bisa melawan hoax. (N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat