Industri Udang Penuh Tantangan di 2024
![Industri Udang Penuh Tantangan di 2024](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/8d3dab8a2391c176896aa2631bd512b7.jpg)
PELAKU usaha industri udang di Tanah Air didorong untuk melirik pasar domestik di tengah ketidakstabilan pasar ekspor global. Saat ini, pasar udang dunia tengah kelebihan pasokan, ditambah lagi dengan meningkatnya persaingan produsen dari Ekuador dan Tiongkok.
Demikian salah satu poin yang mengemuka dari diskusi Shrimp Outlook 2024 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga : Garuda Indonesia Maju Sebarkan Cinta di Cilacap
"Kondisi industri udang Indonesia memang tidak dalam kondisi yang menyenangkan. Di sini pentingnya meningkatkan penyerapan udang oleh pasar lokal untuk melindungi harga udang Indonesia dari perubahan ekstrem yang diakibatkan oleh ketidakstabilan pasar ekspor," papar Liris Maduningtyas, co-founder dan CEO JALA, salah satu pemateri dalam diskusi tersebut.
Mewakili perusahaan yang bergerak di bidang teknologi akuakultur yang menyediakan solusi budi daya udang end-to-end di Indonesia, Liris menambahkan perlunya upaya untuk meningkatkan daya saing udang Indonesia agar memiliki nilai tambah (udang masak) untuk mencapai harga jual yang lebih baik.
"PR lainnya, setiap usaha peningkatan produksi tahun ini harus diiringi dengan keseimbangan lingkungan dan pencatatan data," imbuhnya.
Baca juga : Potensi Eknomi Budi Daya Udang Varane di Agam
Ia memaparkan, walau industri udang saat ini dihadapkan pada berbagai isu seperti produktivitas yang menurun dan harga udang yang tidak menentu, petambak didorong untuk tetap berbudi daya dengan pencatatan data rutin. Langkah itu akan membantu petambak semakin memahami performa budi daya untuk mengambil langkah terbaik, serta memperkuat peluang untuk mendapatkan pendanaan ke depannya.
"Untuk mengurangi ketergantungan industri udang terhadap pasar ekspor, setiap pihak yang terlibat harus mengupayakan peningkatan penyerapan udang di tingkat lokal. Dengan ancaman penyakit udang yang masih nyata, hatchery maupun petambak harus selalu awas dengan menerapkan biosekuriti di setiap aspek bisnis mereka. Semoga diskusi ini dapat menjadi momen yang menambah wawasan dan memberi optimisme baru bagi siapa pun yang terlibat di industri udang," harap Liris.
Pemateri lainnya, Selva Kumar, VP of Engineering GreenSage Prebiotics, memperkenalkan Pretego, produk terkini mereka. Produk ini menggunakan kopra yang didaur ulang untuk mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan hidup udang serta pertumbuhan bakteri menguntungkan untuk akuakultur.
"Kita berbagi inovasi baru di sini untuk meningkatkan kesehatan udang dari dalam. Pretego akan membantu petambak mengurangi biaya budi daya mereka secara signifikan dan meningkatkan SR udang mereka," terangnya.
Terkini Lainnya
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap