Garuda Indonesia Maju Sebarkan Cinta di Cilacap
![Garuda Indonesia Maju Sebarkan Cinta di Cilacap](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/bf259019add2edd5992bca6c154d08dc.jpg)
RELAWAN Garuda Indonesia Maju (GIM) selenggarakan CINTA (Cerita Inspirasi Tani Indonesia), bersama para pembudidaya udang vanamei di Desa Babakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Acara itu mengedepankan audiensi dan diskusi dari para pembudidaya yang berkaitan dengan kesejahteraan para petani dan masyarakat desa. Permasalahan utama saat ini yang sedang dihadapi para pembudidaya udang vanamei, yaitu meningkatnya biaya produksi yang disebabkan oleh peningkatan harga pakan dan kelengkapan gizi udang.
“Selain permasalahan pakan yang seolah terus terjadi dalam periodisasi tertentu, penurunan harga jual bagi para pembudidaya juga sangat membebani mereka. Pasalnya, kondisi seperti yang menyebabkan penurunan margin keuntungan dan bahkan berpotensi menimbulkan kerugian. Padahal udang vanamei merupakan salah satu makanan laut yang bangak dikonsumsi oleh khalayak umum,” ujar Ketua Koperasi Tani, Cilacap Jawa Tengah, Sanen.
Baca juga : Bersama Warga Ujung Negeri Pertamina Hadir Turunkan Emisi Agar Bumi Lestari
Sekretaris Jendral GIM, Dhika Yudhistira menambahkan pentingnya pembentukan ekosistem desa terintegrasi. Ekosistem inilah yang dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para pembudidaya maupun petani di manapun. Melalui ekosistem desa terintegrasi, kelompok tani dan pembudidaya akan memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan market.
“Ekosistem desa terintegrasi ini sangat krusial perannya dalam menyelesaikan permasalahan di hulu dari petani dan pembudidaya. Selain itu, konsep ekosistem ini juga menjadi akar pergerakan untuk hilirisasi peoduk,” ujarnya.
Konsep itu sangat mungkin untuk dikoptasi baik dalam skala jangkauan kecil maupun besar, sehingga ekosistem desa terintegrasi akan sangat mampu membangun negri dari desa. Dhika juga menyampaikan bahwa kondisi riil di kalangan pembudidaya udang vanamei Cilacap dapat diatasi dengan memberikan fasilitas penunjang bagi mereka, seperti halnya membangun industri rumahan untuk pakan dan juga pembekalan kepada pembudidaya tentang keilmuan terkait.
Baca juga : Program KUR Jahe Merah Libatkan 400 Petani di Bangka Tengah Tidak Sesuai Harapan
GIM akan mendorong program-program seperti industri pasca panen yang mendukung kesejahteraan petani dan masyarakat desa. (AS/N-1)
Terkini Lainnya
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
Tangkapan Udang Jerbung Melimpah, Nelayan Pantai Selatan Semringah
Baru Dibuka, Seafood Bakaran Targetkan Bikin 20 Gerai
Industri Udang Penuh Tantangan di 2024
Hewan Purba yang Punah Muncul di Papua
Wapres Panen Udang di Kebumen, Capai 40 Ton per Ha
Bank DBS Berikan Pinjaman ke Startup eFishery Senilai Rp500 Miliar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap