visitaaponce.com

Bank DBS Berikan Pinjaman ke Startup eFishery Senilai Rp500 Miliar

Bank DBS Berikan Pinjaman ke Startup eFishery Senilai Rp500 Miliar
Bank DBS Indonesia dan eFishery mengumumkan kerja sama dalam bentuk pinjaman jangka pendek (loan) senilai Rp500 miliar.(Ist)

Bank DBS Indonesia dan eFishery, perusahaan startup aquatech pertama dari Indonesia di Asia yang membangun ekosistem akuakultur berkelanjutan dengan teknologi untuk membantu budi daya ikan dan udang, Jumat (7/10), mengumumkan kerja sama dalam bentuk pinjaman jangka pendek (loan) senilai Rp500 miliar.

Dana ini akan digunakan oleh eFishery sebagai modal kerja untuk meningkatkan pelayanannya di Tanah Air.

Ini merupakan pendanaan pertama Bank DBS Indonesia pada sektor aquatech sekaligus pinjaman pertama bagi eFishery sejak didirikan pada tahun 2013 silam.

Baca juga : Melalui Program Kabayan, Danamas Dukung Budi Daya Ikan Binaan eFishery

Data Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan bahwa akuakultur merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan paling pesat selama 40 tahun terakhir dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 18,7%.

Sebagai negara dengan sumber daya alam yang mumpuni, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin di sektor akuakultur dalam skala global.

Director of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, mengatakan, “Kami sangat senang bisa memberikan pinjaman modal kerja kepada eFishery yang sangat visioner dalam memanfaatkan inovasi teknologi untuk memodernisasi ekosistem akuakultur dengan berfokus pada tambak udang dan ikan."

Baca juga : KoinWorks dan eFishery Kolaborasi Beri Modal untuk UMKM Perikanan

"Kerja sama pertama Bank DBS Indonesia dengan perusahaan aquatech ini berupaya memajukan sektor akuakultur di Indonesia," jelasnya.

"Kami berharap pendanaan ini dapat mempercepat ekspansi bisnis eFishery, meningkatkan kualitas dan produktivitas pembudidaya ikan dan udang, serta menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan," ucap Kunardy.

"Komitmen Bank DBS Indonesia untuk bermitra dengan eFishery merupakan salah satu fokus kami untuk menumbuhkan industri ekonomi digital di Indonesia dan juga bagian dari keseriusan kami dalam mengelola bisnis dengan memerhatikan isu environment, social, dan governance (ESG),” paparnya.

Baca juga : Kemenkominfo Gandeng Aruna Sosialisasi Adopsi Teknologi Digital Bersama Nelayan

eFishery memiliki fokus pada pembudidayaan ikan nila, gurame, patin, lele, mas, bandeng, bawal, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya, serta udang.

Selain itu, eFishery kini menaungi puluhan ribu pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.

eFishery berhasil memanfaatkan inovasi teknologi untuk mentransformasikan model bisnis yang tradisional menjadi lebih modern dan terjangkau bagi pembudidaya ikan dan udang.

Baca juga : Gandeng Bridestory, Danamon Bantu Nasabah Milenial Wujudkan Pernikahan 

Melalui produk dan layanannya, baik teknologi budidaya, penyediaan pakan, pembiayaan, maupun jual beli ikan melalui ekosistem digital, eFishery berharap dapat meningkatkan produksi dan jangkauan hingga 300% di beberapa waktu ke depan.

Selain itu, sektor ini berpotensi mengatasi masalah ketahanan pangan nasional dengan mengandalkan sumber pangan protein hewani yang berkelanjutan atau sustainable.

Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah, mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Bank DBS Indonesia atas kepercayaannya terhadap eFishery sehingga membuat kami menjadi perusahaan aquatech pertama yang mendapatkan pinjaman dana untuk merealisasikan rencana strategis kami."

Baca juga : Fintech Aizen Siap Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

"Sejalan dengan visi kami untuk merevolusi sektor akuakultur dan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, pembiayaan ini akan membantu mengakselerasi proses tersebut," jelasnya.

"Dengan adanya dukungan ini, kami akan mengembangkan produk dan layanan kami ke kancah internasional dan memberikan dampak yang lebih besar lagi ke sektor pangan," jelas Gibran.

Bank DBS Indonesia dan eFishery memiliki kesamaan visi terkait praktik keberlanjutan di mana bisnis seyogyanya memberikan dampak sosial yang positif atau purpose-driven.

Baca juga : Genjot Ekonomi Kerakyatan, PNM Lakukan Sinergi Social Loan Dengan HSBC

Berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, DBS Bank Ltd (DBS) menggencarkan aksi dan advokasi yang berfokus pada isu keberlanjutan.

DBS memiliki tiga pilar keberlanjutan sebagai dasar pemikiran, yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.

Sebagai realisasi dari pilar Impact Beyond Banking, Bank DBS Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan untuk mengurangi limbah makanan melalui kampanye #MakanTanpaSisa yang sudah menyumbangkan 43 ton food impact sejak diluncurkan pada tahun 2020. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat