visitaaponce.com

Menaker Ida Fauziah dan Dubes Swis Membahas soal Peluang Kerja Sama Ketenagakerjaan

Menaker Ida Fauziah dan Dubes Swis Membahas soal Peluang Kerja Sama Ketenagakerjaan
Menaker Ida Fauziah dan Dubes Swiss berbincang terkait kerja sama ketenagakerjaan(Dok. Kemenaker)

MENTERI Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada Kamis (27/6). Pertemuan tersebut membahas penguatan berbagai aspek kerja sama di bidang ketenagakerjaan antara kedua negara.

"Dalam pertemuan ini, kami saling bertukar pandangan dan masukan terkait kerja sama di bidang ketenagakerjaan yang telah terjalin selama ini," kata Ida Fauziyah dalam siaran pers Biro Humas Kemnaker, Jumat (28/6).

Ida Fauziyah menyebutkan bahwa Indonesia dan Swiss telah bekerja sama di bidang ketenagakerjaan melalui MoU mengenai Kerja Sama dalam Isu Ketenagakerjaan yang ditandatangani pada 18 Juni 2019, serta Perjanjian Pertukaran Profesional Muda (AEYP) yang ditandatangani pada 30 November 2021.

Baca juga : Kabar Baik! Kebijakan Baru Pekerja Asing di Jepang Direspon Positif Menaker Ida Fauziyah

"Kedua MoU tersebut pada prinsipnya telah berjalan, terutama MoU mengenai Kerja Sama dalam Isu Ketenagakerjaan, yang sudah diimplementasikan dengan adanya Kelompok Kerja Bersama (JWG) yang bersifat resiprokal," ujarnya.

Ida Fauziyah menjelaskan bahwa melalui MoU tersebut, telah terlaksana tiga kali JWG yang dilakukan secara bergantian antara Indonesia dan Swiss. JWG ke-4 akan dilaksanakan tahun ini di Indonesia.

"Tindak lanjut dari kerangka kerja sama ini cukup konkret karena memberikan ruang bagi perwakilan tripartit untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait isu-isu ketenagakerjaan, sehingga memudahkan pemerintah dalam memberikan keputusan yang lebih komprehensif," jelasnya.

Baca juga : Pengusaha asal Swiss dan Anggota DPRD Kota Bogor Bahas Ketenagakerjaan

Ida juga menyampaikan bahwa MoU ini akan segera berakhir dan perlu diperpanjang. Ia berharap bahwa MoU perpanjangan nanti dapat mencakup hal-hal konkret yang mudah diimplementasikan dan memberikan manfaat signifikan bagi kedua negara.

"Kedua negara melihat MoU ini sangat penting, sehingga diharapkan MoU tersebut dapat segera diperbarui mengingat masa berlakunya akan berakhir tahun ini," ujarnya.

Untuk kesepakatan AEYP, Ida mengatakan bahwa ini adalah bagian dari tindak lanjut Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA). Namun, hingga saat ini, kerja sama ini masih menghadapi beberapa tantangan dalam implementasinya.

"Diperlukan pencermatan lebih lanjut untuk efektivitas implementasinya terkait pelaksanaan AEYP, karena terdapat potensi besar bagi generasi muda di kedua negara," katanya. #MIA (RO/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat