visitaaponce.com

Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen

Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Debit sejumlah waduk dan embung di kawasan pantura Kabupaten Lamongan, Jatim, menurun drastis dalam sebulan terakhir. Ini karena cuaca ekstr(MI/M Yakub)

RATUSAN hektare ladang tanaman pangan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur terancam gagal panen akibat waduk di Pantura alami kekeringan selama beberapa bulan terakhir ini.

Keringnya debit air membuat sebagian petani di kawasan tersebut resah.

Kondisi tersebut membuat sebagian petani lainnya sengaja membiarkan lahannya terlantar tanpa tanaman.

Baca juga : Antisipasi Gagal Panen saat Musim Kemarau, Petani di Babel Diminta Asuransikan Sawah

Sejumlah waduk di wilayah utara kabupaten ini di antaranya, waduk di Banyutengah, waduk Desa Pantenan, embung Desa Banyutengah di Kecamatan Panceng.

Selain itu, waduk Desa Mentaras, dan waduk Siraman di Kecamatan Dukun sudah mengering sejak sebulan terakhir. 

Tak hanya itu, waduk Desa Ketanen, Kecamatan Panceng dan Waduk Sumengko di Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun debit airnya pun juga sudah mengering.

Baca juga : Terdampak Kekeringan, Petani Blora Berupaya Selamatkan Tanaman Padi

Air pada waduk tersebut terkuras untuk menyelamatkan tanamam padi dan jagung yang jauh dari saluran irigasi di bawahnya. 

Kondisi tersebut, juga mengakibatkan debit air waduk dialirkan dalam jumlah besar sejak tidak adanya hujan dalam beberapa bulan terakhir hingga debitnya mulai mengering.

Sedangkan, bagi lahan tanaman pangan yang jauh dari irigasi waduk dibiarkan merangas kekeringan.

Baca juga : Tidak Kenal Libur, Kementan Percepat Tanam dan Gerdal Wereng di Kulonprogo

"Ya, tidak bisa apa-apa. Kita hanya bisa pasrah tanaman sudah mulai mengering," keluh Wahid (57), petani Desa Ketanen, Kecamatan Panceng, Selasa (26/6) siang.

Dengan mengeringnya debit pada sebagian besar waduk dan embun di wilayah tersebut, mengakibatkan ratusan hektare tanaman pangan terancam gagal panen.

Sedangkan, sebagian lahan lainnya yang berada dibawah irigasi waduk tersebut dibiarkan tanpa tanaman, paska panen musim tanam pertama.

Baca juga : Ratusan Hektare Sawah Terdampak Banjir di Bengkulu

"Secara umum, panen tidak maksimal. Apalagi ditambah adanya serangan sejumlah hama tanaman," tambah Kasmuri (51), petani Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun.

Menurut dia, tidak adanya hujan turun dalam lebuh dari dua bulan terakhir membuat sejumlah waduk di kecamatannya mulai mengering.

"Termasuk, yang terbesar Waduk Sumengko debit airnya terkuras habis sejak sebulan laku," katanya.

Selain waduk Sumengko, lanjut dia, waduk Mentaras dan waduk Siraman juga kelah mengering sejak dua bulan terakhir. Terutama, saat hujan sudah tidak turun lagi di sekitar kawasan setempat.

Dengan mengeringnya sejumlah waduk dan embung disekitar wilayahnya tersebut membuat petani sengaja membiarkan lahannya bekas panen terlantar tanpa tanaman. Hal ini dilakukan untuk memcegah agar tidak terjadi puso pada saat menjelang tanaman sedang tumbuh. (YK)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat