visitaaponce.com

Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen

Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Pemilik lahan cabai merah sedang memperhatikan tanaman cabai merah yang gagal panen di Desa Blang Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidi(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

FENOMENA alam El Nino telah menjadi persoalan serius dan momok menakutkan bagi petani di Provinsi Aceh

Pasalnya cuaca panas akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur itu telah berakibat kegagalan panen atau puso terhadap tanaman pertanian di debagian provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Apalagi fenomena suhu panas diluar standar kebiasaan itu kini semakin parah dan sulit teratasi. Sehingga kegagalan panen tanaman pangan dan sayuran di Aceh semakin meluas.

Baca juga : El Nino Melanda, Petani Cabai Merah Di Pidie Merugi

Pantauan Media Indonesia, kegagalan panen karena suhu El Nino itu terus bertambah. Dari sebelumnya menggagalkan pertumbuhan tanaman cabai merah di Kabupaten Pidie, kini telah menyebar ke kabupaten tetangga Pidie Jaya.

Di Kawasan Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya misalnya, banyak lahan cabai merah terganggu pertumbuhan. Tanaman cabai berusia sepuluh hari dan dua bulan yang seharusnya tumbuh subur, ternyata tidak seperti diharapkan.

Batang yang semestinya tumbuh besar dengan cepat dan daun seharusnya hijau mengkilap, ternyata kali ini kusam serta kerdil.

Baca juga : Puluhan Hektare Sawah Di Pidie Terancam Gagal Panen karena Kekeringan

Lalu pertumbuhan bunga cabai merah yang sering cepat semerbak, ternyata di musim tanam kali ini hanya tumbuh sedikit dan banyak berguguran.

Apalagi kondisi cuaca sebulan terakhir sangat panas, sehingga tunas baru dan daun muda sulit keluar. Ditambah lagi krisis sumber air irigasi teknis dan kekurangan debit mata air sumur.

"Padahal saya sangat rajin menyiram, sayangnya sumber air tidak memadai. Berbagai jenis pupuk cair, pupuk butiran sering saya menggunakan, tapi tidak ada perubahan. Sudah sebulan lebih ditanami hingga kini tidak harapan tanaman cabai itu tumbuh sempurna" tutur Zainal, petani cabai merah di Desa Lancok, Kecamatan Bandar Baru, kepada Media Indonesia, Senin (24/6).

Baca juga : Cuaca Buruk, Harga Cabai di Aceh Naik

Dikatakan Zainal, setelah kondisi ini seperti sulit mereda, para petani cabai setempat putus harapan untuk panen melimpah.

Bahkan karena kondisi tanaman cabai yang banyak ditanami di persawahan dan kebun perbukitan warga, para petani setempat seperti kurang semangat atau apatis dengan cuaca El Nino ini.

Penelusuran Media Indonesia, suhu panas berlebihan akibat fenomena alami El Nino, kini telah berpengaruh negatif terhadap ketersediaan sumber air. Kemudian juga mengundang cuaca buruk seperti angin kencang dan kekacauan kestabilan udara.

Guna mensikapi kondisi itu, pemerintah perlu segera melakukan sosialisasi kepada petani. Terutama petani padi sawah atau tanaman pangan lainnya yang terkait erat dengan alam pertanian. (MR)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat