visitaaponce.com

517 Jemaah Haji Pidie Ditepung Tawari

517 Jemaah Haji Pidie Ditepung Tawari
Tradisi tepung tawari (bahasa Aceh: peusijuek)(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

SEKITAR 517 jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengikuti tradisi tepung tawari (peusijuek baha Aceh). Tradisi religi yang sudah turun temurun itu melambangkan silaturahmi dan kesempatan saling memaafkan antara JCH dengan sesama tetangga atau teman sepergaulan.

Sedikitnya ada dua tahap pelaksanaan tradisi upacara adat sebagai bentuk rasa syukur atas terkabulnya niat perjalanan rukun islam tersebut. Tahap awal dilaksanakan untuk petugas haji dan jajaran Kantor Kementerian Agama pada Rabu (15/5) dan kedua Jumat (17/5).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Abdullah AR, mengatakan, sejak mulai keberangkatan semua jemaah mematuhi standar operasional haji. Misalnya jangan membawa barang lebih dari 32 kg.

Baca juga : Doa Tolak Bala dan Kenduri Sawah, Tradisi Terun-temurun Petani Aceh

Dikatakan Abdullah AR, selama berlangsungnya ibadah haji, para jemaah haji diharapkan menjaga kesehatan fisik dan kesiapan mental. Apalagi untuk kali ini suhu panas di tanah suci saat Puncak haji diperkirakan mencapai 50 derajat celcius.

Karena itu, kepada setiap jemaah yang sehat badan dan tidak terkendala sesuatu hal, diharapkan lebih melayani para mereka yang sudah lansia (lanjut usia). Apalahi lage tahun ini dikategorikan ramah lansia.

Lalu selama di tanah suci jangan sibuk dengan hal diluar rukun dan wajib haji. Misalnya tidak berbelanja souvenir berlebihan sehingga terganggu aktivitas beribadah dan menggugurkan rukun ibadah rukun Islam ke lima itu.

Baca juga : Mengintip Ritual Bercocok Tanam Dayak Dea Halong, Ngasok Miah Melatu Wini

Adapun Kepala Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Pidie, Tarmizi, mengatakan tepung tawar terhadap jemaah haji merupakan tradisi kearifan lokal yang penuh makna. Ini merupakan peninggalan masa lalu yang hingga kini dipertahankan.

"Hari ini para orang-orang pilihan menjadi tamu Allah akan segera menunaikan panggilan untuk menunaikan rukun Islam ke Lima. Insya Allah panggilan mulai ini dapat ditunaikan dengan sempurna dan mendapat haji mabrur."

Catatan Media Indonesia, dari jumlah JCH 58 ribu. Mereka berangkat dua gelombang. Masing-masing adalah kloter empat penuh penuh semuanya dari Pidie. Mereka berangkat pada hari Sabtu 4 juni dan satu lagi kloter 6 campuran berangkat Senin 6 juni 2024.

Abdullah berharap, mulai awal keberangkatan semua jemaah mematuhi standar operasional yang telah diatur penyelenggara dan disosialisasikan ketika manasik haji. Misalnya jangan membawa barang logistik seperti makanan melebihi berat kapasitas.

Padahal semua perbekalan makanan atau minuman di berbagai lokasi beribadah selama perjalanan ke Mekkah dan Madinah akan disediakan. Begitu juga hingga tiba kembali di tanah air sudah ditanggung pemerintah.

Lalu selama waktu haji siapkan kondisi fisik lebih bugar dengan bermental sehat, agar semua rangkaian rukun dan wajib haji lebih fokus tertunaikan. Utamakan kesempurnaan rukun haji, jangan terganggu akibat ibadah sunat. Lalu menahan diri dari larangan yang dapat mencederai ibadah haji.

"Ingat, jangan bandel saat berangkat dan tidak membawa barang tidak penting. Lalu ketika disana selalu jaga hati, kontrol mulut, tahan hawa nafsu berbelanja souvenir berlebihan. Saat pulang tahan diri dari berbagai perhiasan atau souvenir berlebihan. Jangan lupa setiap jemaah hanya boleh bawa barang perlengkapan 32 kg isi koper besar dan 7 kg dalam tas jinjing," tegas Ka Kan Kemenag yang akrab di panggil Abi Abdullah itu. (MR/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat