visitaaponce.com

Wapres Panen Udang di Kebumen, Capai 40 Ton per Ha

Wapres Panen Udang di Kebumen, Capai 40 Ton per Ha
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat kunjunga kerja di Kebumen, Jawa Tengahh(Dok. Setwapres)

WAKIL Presiden RI Ma'ruf Amin bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan panen udang vaname di lokasi Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6).

Keberhasilan tambak modern terbesar di Indonesia ini diharapkan menjadi pendorong peningkatan produktivitas budidaya udang nasional.

"Kegiatan panen udang hari ini saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budi daya udang," ujar Wapres Ma'ruf Amin di lokasi panen.

Baca juga : Tak Hanya Dongkrak Produksi, BUBK Kebumen Jadi Pusat Edukasi Petambak Tradisional

Menurutnya, modelling Budidaya Udang Berbasis Kawasan ini menjadi sebuah terobosan pengelolaan tambak udang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Penguatan sisi hulu hingga hilir diakuinya memang sangat penting untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri dan ekspor komoditas udang.

"Program ini juga dapat menjadi laboratorium hidup untuk menguji strategi penguatan sisi dari hulu sampai ke hilir pengelolaan udang budidaya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal," paparnya.

Baca juga : Jokowi Ajak Prabowo ke Tambak Budi Daya Udang

Sementara itu Menteri Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, udang yang dipanen ditaksir mencapai 249 ton dengan ukuran 40 ekor per kilogramnya. Sehingga total udang yang telah dipanen sejak diresmikan pada 9 Maret 2023 oleh Presiden Joko Widodo, mencapai 280 ton. 

Sebelum ini KKP melakukan dua kali panen parsial masing-masing 14,5 ton dan 20 ton. Dari hasil panen tersebut, kegiatan budidaya udang di BUBK Kebumen berhasil mencapai angka best practices budidaya udang sebanyak 40 ton per hektare.

"Pernah saya sampaikan bahwa best practices di dunia, yang terbaik itu 40 ton per hektare dan ini kami perkirakan 40 ton per hektare. Ini artinya sudah berhasil dan berharap direplikasi sehingga Indonesia bisa menjadi nomor satu dan yang terdepan seperti yang disampaikan bapak Wapres," ungkap Menteri Trenggono.

Baca juga : KKP Sebut Tambak Udang Terbesar di RI akan Hasilkan Rp400 M

Menteri Trenggono memastikan operasional tambak intensif BUBK Kebumen mengedepankan prinsip ekonomi biru sehingga ramah terhadap lingkungan. Kegiatan budidaya didukung infrastruktur utama di antaranya water intake, tandon, petak pemeliharaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Kemudian terdapat laboratorium uji kualitas air dan kesehatan ikan, gedung kantor, gudang pakan, gudang sarana produksi, mess operator hingga bangunan pasca panen.

"BUBK Kebumen ini adalah salah satu contoh modelling usaha budidaya udang berbasis kawasan yang efisien dan ramah lingkungan. Dan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait dan diharapkan dapat direplikasi di lokasi lain oleh masyarakat," harapnya.

Trenggono optimistis BUBK Kebumen akan berkontribusi signifikan pada peningkatan produksi udang nasional. Tahun lalu capaian produksi udang sebesar 1,09 juta ton berdasarkan hitungan sistem Satu Data, atau naik 15% dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 953 ribu ton.

Di samping itu dia menyakini, penambahan volume produksi udang nasional juga akan berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat serta pendapatan negara. Komoditas udang merupakan unggulan ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai USD2,16 miliar pada tahun 2022 atau berkontribusi 34,57% dari nilai ekspor perikanan nasional. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat