visitaaponce.com

KKP Sebut Tambak Udang Terbesar di RI akan Hasilkan Rp400 M

KKP Sebut Tambak Udang Terbesar di RI akan Hasilkan Rp400 M
Ilustrasi(Antara/Moch Asim)

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, tambak budi daya udang berbasis kawasan di Kebumen, Jawa Tengah, akan menghasilkan ratusan miliar rupiah per tahunnya.

Tambak tersebut ditargetkan beroperasi pada Februari dan siap menjadi model tambak udang modern ramah lingkungan terbesar di Indonesia. Ini disampaikan Trenggono saat meninjau pembangunan tambak itu, Jumat (13/1).

"Ini adalah satu model pembangunan tambak udang modern yang kita bangun. Kalau ini 100 hektare beroperasi, ada perputaran uang sekitar Rp400 miliar per tahun di sini," ujarnya dalam keterangan resmi.

Tambak udang berbasis kawasan di Kebumen menjadi yang terbesar dengan luas saat ini mencapai 60 hektare (ha) yang berisi 149 petak tambak. Untuk produktivitas awal, kata Trenggono, bakal menghasilkan 40 ton udang per hektare per tahun.

Jumlah tambak diakuinya, masih akan terus ditingkatkan mengingat lahan potensial yang ada sekitar 100 hektare.

"Untuk tambak modern yang standar internasional, bisa dibilang ini yang pertama dengan sumber air kualitas yang baik. Air buangan tambak sudah melewati IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) utama sebelum dibuang ke laut," ungkapnya.

MKP optimistis model tambak udang berbasis kawasan di Kebumen akan menjadi contoh pembangunan tambak udang modern di daerah lain dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Dengan begitu, diharapkan peringkat Indonesia di jajaran negara penghasil udang terbesar dunia bisa merangkak naik melebihi India, Vietnam, Equador, bahkan Tiongkok.

Trenggono menambahkan, pembangunan tambak budi daya udang berbasis kawasan di Kebumen sekaligus mengejar target produksi udang nasional 2 juta ton di 2024. Sehingga, Indonesia bisa berkontribusi lebih besar pada kebutuhan pasar udang dunia yang nilainya mencapai US$28,3 miliar

Ia kemudian menekankan pembangunan model tambak udang berbasis kawasan di Kebumen harus mengutamakan tenaga kerja lokal. "Tenaga kerja terserap bisa lebih dari 300 orang. Saya minta tenaga kerja harus mengutamakan warga di sini. Saya sudah diskusi tadi dengan bapak bupati juga," ucapnya.

Sementara itu Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan, kawasan tambak di Kebumen tersebut masih bisa dibangun hingga 60 petak tambak lagi.

Begitu juga dengan produktivitas panen yang masih bisa digenjot dengan menambah padat tebar benih di tiap kolam dari 125 ekor per meter persegi menjadi 250 ekor per meter persegi.

"Pembangunan yang masih harus diselesaikan di antaranya petak pemeliharaan, tandon klaster, asrama, jalan produksi hingga dinding penahan pematang. Ini kita kebut sehingga bisa segera beroperasi," pungkasnya. (OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat