visitaaponce.com

Tak Hanya Dongkrak Produksi, BUBK Kebumen Jadi Pusat Edukasi Petambak Tradisional

Tak Hanya Dongkrak Produksi, BUBK Kebumen Jadi Pusat Edukasi Petambak Tradisional
Tambak budi daya udang berbasis kawasan (BUBK) yang berada di Kebumen(MI/Lilik)

SEJUMLAH pekerja terlihat berjalan di antaranya petak-petak tambak yang membentang di pinggiran pantai wilayah Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), beberapa waktu lalu. Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD), seperti sepatu boot dan baju khusus, mereka membawa pakan udang vaname berkeliling pada petak tambak. 
Kelompok pekerja memiliki tugas sesuai dengan petak tambak masing-masing.

Saat ini, ada 149 petak tambak yang menempati areal seluas 60 hektare (ha) dari luasan total 100 ha yang diisi dengan udang vaname. Tambak budi daya udang berbasis kawasan (BUBK) yang berada di Kebumen itu merupakan tambak modern pertama di Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo 9 Maret 2023.

Pembangunan BUBK Kebumen berasal dari APBN dengan nilai Rp175 miliar. Disebut sebagai tambak modern karena telah dilengkapi dengan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), water intake hingga ruang laboratorium. Serta menerapkan cara budi daya ikan yang baik (CBIB). Bahkan, ketika meresmikan, Presiden Jokowi menyatakan BUBK Kebumen merupakan percontohan dan dapat diduplikasi ke wilayah yang lain.

Baca juga: Pacu Perekonomian Daerah, Gubernur Kalteng Bangun Shrimp Estate Berkelanjutan

Tiga bulan lebih setelah diresmikan Jokowi, giliran Wapres Ma'ruf Amin yang datang. Pada 26 Juni 2023, Wapres memanen perdana udang. Waktu itu, jumlah yang dipanen seberat 249 ton dengan ukuran per kg sebanyak 40 ekor. "Best practices budi daya udang vaname di dunia dapat menghasilkan 40 ton setiap hektare," ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Sementara Kepala Divisi Umum BUBK Kebumen Maskar Jayadi mengatakan tambak udang di Kebumen akan terus ditambah luasannya. "Sekarang sudah ada 149 petak tambak. Masing-masing petak memiliki luasan 1.600 meter persegi (m2). Kami masih terus mengejar target hingga 40 ton setiap ha, meski kini kisarannya 20 ton per ha," kata Maskar yang dihubungi pada Sabtu (9/12).

Baca juga: Startup JALA Raih Pendanaan Seri A USD 13,1 Juta untuk Perkuat Budi Daya Udang

Kedepannya, kata Maskar akan dibangun 6 petak lagi di kawasan setempat. Sebab, dari areal seluas 100 ha, baru dimanfaatkan 60 ha. "Ke depannya, tentu saja selain perluasan juga peningkatan produktivitas sehingga mampu mengejar hasil hingga 40 ton setiap ha,"ujarnya.

BUBK menerapkan konsep pengembangan terintegrasi dari hulu hingga hilir dalam satu kawasan. "Pengembangannya menggunakan teknologi tinggi  secara intensif yang ramah lingkungan dan menerapkan good aquaculture practice dari hulu sampai dengan hilir dalam satu pengelolaan kawasan," jelasnya.

Dijelaskan oleh Maskar, operasional di BUBK Kebumen tidak saja bertujuan meningkatkan produksi udang di Indonesia, tapi juga menyerap tenaga kerja lokal. "Sebagian besar dari 150 pekerja adalah tenaga lokal. Mereka sebagian besar berasal dari desa-desa di sekitar kawasan BUBK. Sebelumnya, ada pelatihan-pelatihan supaya mereka terampil sebagai pekerja budi daya udang," jelas dia.

Dampak Positif

Dalam beberapa kali kesempatan, Menteri Trenggono mengungkapkan KKP membangun tambak BUBK Kebumen sebagai salah satu strategi guna meningkatkan produktivitas udang nasional. Sebab, pemerintah menargetkan produksi udang nasional pada 2024 mencapai 2 juta ton. "Selain itu juga merupakan program kebijakan Ekonomi Biru yang kami galakkan," katanya.

Menurut data KKP, produksi udang di Indonesia mencapai 1,48 juta ton dengan nilai Rp92,69 triliun pada 2022. Jumlah tersebut naik 21,25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,22 juta ton dengan nilai Rp77,02 triliun. Sedangkan pada 2023 ditargetkan menjadi 1,829 juta ton. Untuk menggenjot produksi salah satunya dengan membangun BUBK Kebumen.

Lalu apa dampak bagi daerah? Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan dan Perikanan (DLHKP) Kebumen Yohanes Agung Pamudji mengatakan kehadiran BUBK di Kebumen mendorong para petambak lokal Kebumen meningkatkan produksinya.

"Karena ada kesempatan bagi para petambak tradisional di Kebumen yang dapat langsung belajar di BUBK. Ada transfer pengetahuan khususnya bagaimana cara budi daya yang baik sehingga produksinya meningkat," ujar Agung, Sabtu (9/12).

Menurutnya, di sepanjang pantai Kebumen sejauh 57,5 kilometer (km) banyak tumbuh tambak-tambak tradisional dari paling timur di Kecamatan Mirit hingga paling barat di Kecamatan Ayah.

"Ada enam kecamatan yang berada di pesisir pantai memiliki tambak yakni Ayah, Buayan, Puring, Petanahan, Klirong dan Mirit. Luasan totalnya mencapai 169,85 ha. Selama ini budi daya yang dilakukan oleh para petambak secara tradisional. Maka, dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan di BUBK Kebumen diharapkan bakal mampu meningkatkan produksi tambak mereka. Dari luasan tersebut, ada 500-an warga yang terserap menjadi tenaga kerja tambak," jelasnya.

Berdasarkan data dari KKP, rata-rata produktivitas hanya 600 kg atau kurang dari 1 ton per ha setiap tahunnya. Sehingga dengan belajar langsung ke BUBK, maka tambak udang di Kebumen yang mencapai hampir 170 ha tersebut bakal mampu meningkat. Sehingga dengan peningkatan hasil juga menambah produksi udang secara nasional.

Kepala DLHKP Kebumen Asep Nurdiana menambahkan keberadaan BUBK Kebumen bakal mendatangkan pendapatan bagi daerah. "Pemkab Kebumen yang ketempatan BUBK bakal memperoleh pendapatan dari retribusi. Jadi, mulai tahun 2024 mendatang, retribusi yang dikenakan senilai Rp1.600 per kg. Dari perhitungan yang kami lakukan, maka setiap tahun setidaknya akan ada pemasukan hingga Rp2 miliar," ujar dia.

Adanya BUBK mendorong perekonomian masyarakat sekitar dengan munculnya warung-warung warga serta kos-kosan warga. Sebab, banyak sekali tamu datang dari berbagai daerah untuk belajar di BUBK Kebumen. "Dampak positifnya adalah meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Bahkan, juga menyerap tenaga kerja, karena pekerja informal berasal dari masyarakat sekitar yang telah dilatih sebelumnya," ungkapnya.

Bahkan, ke depan ada rencana pendirian pabrik es dan pengolahan ikan dan udang. Tentu saja, itu juga bakal menyerap tenaga kerja. Dengan adanya pabrik tersebut, maka kawasan BUBK Kebumen menjadi kawasan terpadu industri perikanan budi daya. Tak hanya itu, di Pantai Pandan Kuning tengah dibangun menjadi lokasi wisata ikonik di Kebumen. Di kawasan 
setempat akan didirikan pusat kuliner hasil olahan ikan dan udang.

Keberadaan BUBK Kebumen tak semata-mata menjadi ikhtiar realisasi mimpi produksi udang hingga 2 juta ton, melainkan juga mampu mendatangkan dampak kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat