Produksi Beras belum Pulih Jelang Kemarau, Pengamat Tidak Ada Jalan Lain Pemerintah Selain Impor Beras
![Produksi Beras belum Pulih Jelang Kemarau, Pengamat: Tidak Ada Jalan Lain Pemerintah Selain Impor Beras](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/765e837603bde6cff0d9a259981fe5fc.jpg)
PENGAMAT pertanian Syaiful Bahari mengungkapkan bahwa kekeringan yang terjadi di Jawa Tengah jelas akan mengganggu pasokan gabah dan produksi beras secara nasional.
"Karena Jawa Tengah termasuk salah satu lumbung beras di Jawa," kata Syaiful saat dihubungi pada Selasa (4/6).
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Muhammad Chomsul mengatakan bahwa ada 11 daerah mengalami kekeringan di Jawa Tengah yakni Cilacap, Kebumen,Purworejo, Blora, Demak, Grobogan, Rembang, Kendal, Klaten, Sukoharjo dan Wonogiri, bahkan ada dua kabupaten lain yang statusnya sudah di level siaga yaitu Jepara dan Pati.
Baca juga : Panen Raya tidak akan Turunkan Harga Beras secara Signifikan
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan bahwa sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau, serta potensi kekeringan yang dapat terjadi khususnya di wilayah Indonesia sebelah selatan Khatulistiwa paling tidak hingga akhir September.
Karena itu, lanjut Syaiful, untuk memenuhi kebutuhan beras nasional setelah musim panen raya Juni ini, pemerintah tidak mungkin mengandalkan dari produksi beras dalam negeri.
"Karena produksi beras kita masih belum kembali pulih dan sekarang ditambah dengan kekeringan berlanjut, maka sudah pasti produksi beras nasional semakin defisit," terangnya.
Oleh karena itu, Syaiful menyebut bahwa tidak ada jalan lain bagi pemerintah untuk kembali impor beras. Ia menilai situasi ini harus segera diatasi mengingat masih terjadi defisit stok persediaan beras nasional.
"Karena untuk meningkatkan produksi butuh waktu. Namun persoalannya bagaimana kemampuan keuangan pemerintah untuk impor beras, atau jalan apa yang harus ditempuh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras nasional masih belum ada suara dari pemerintah," tandasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Penurunan Produksi Sebabkan Kenaikan Harga Pangan
Pengamat : Judi Online bisa Menurunkan Sisi Produktivitas
RDP Komisi VII: Ternyata, Hanya Produksi Migas Pertamina yang Meningkat
Mentan Lepas Ekspor Jagung 50 Ribu Ton ke Filipina
Dorong Kesejahteraan Petani, Bibit Kentang UPLAND Project Ditanam di Garut
HOKI Siapkan Capex Rp15 Miliar untuk Ekspansi Bisnis
Rencana Bulog Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja Diapresiasi
KPK Siap Turun Tangan Dalami Persoalan Demurrage Beras Bulog
Soal Demurrage Beras Impor, Pakar Hukum: KPK Harus Periksa Bapanas dan Bulog
Pemerintah Perpanjang Program Bansos Beras hingga Desember, Jadi 2 Bulan Sekali
Bulog Targetkan Serap Lebih 900 Ribu Ton Beras dari Dalam Negeri
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap