visitaaponce.com

Perahu Tenggelam di Kupang, 36 Penumpang Selamat

Perahu Tenggelam di Kupang, 36 Penumpang Selamat
Tim SAR mengevakuasi penumpang kapal kayu yang terbalik dan tenggelam di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (10/3).(MI/Palce Amalo)


SEBUAH kapal kayu tenggelam di perairan antara Pulau Kera dan Pelabuhan Perikanan Oeba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur akibat diterjang gelombang tinggi dan angin kencang.

Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang I Putu Sudayana mengatakan seluruh penumpang yang merupakan warga Kota Kupang, naik perahu untuk berwisata ke Pulau Kera yang berjarak sekitar 5 mil dari Kupang.

Namun, di tengah pelayaran, perahu diterjang gelombang tinggi. Tim SAR menerima laporan musibah tersebut dan bergerak cepat untuk menyelamatkan para penumpang. Kejadian Minggu (10/3) sekitar pukul 16.15 Wita. "Mereka berlayar menuju Pulau Kera untuk berlibur, diterpa angin dan gelombang tinggi mengakibatkan kapal terbalik," kata I Putu Sudayana.

Baca juga : Kapal Boat Pembawa Kotak Suara Pemilu 2024 Tertelungkup di Perairan Mentawai

Menurutnya, tim SAR menerima laporan kecelakaan kapal terrsebut pada pukul 16.50 Wita, kemudian pada Armada Rigid Bouyancy Boat (RBB) milik SAR bergerak ke lokasi kejadian pukul 17.09 Wita dan tiba pukul 17.15 Wita.

SAR mengevakuasi 9 orang dalam keadaan selamat ke Pelabuhan Navigasi, sebelumnya perahu nelayan mengevakuasi 11 orang menuju Pelabuhan Perikanan dan 16 orang menuju Pulau Kera dengan selamat.

Armada RBB kembali ke lokasi kejadian dan mengevakuasi 9 orang menuju pelabuhan navigasi. "Evakuasi berakhir pukul 19.45 WIta dalam keadaan aman dan korban telah diserahkan ke keluarga," ujarnya.

Baca juga : Satu Korban Perahu Tenggelam di Rote Belum Ditemukan

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat mengenai potensi cuaca ekstrem disertai angin kencang yang melanda wilayah NTT sampai 14 Maret 2024.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenot'ek mengatakan saat ini terdapat pertemuan angin atau konvergensi di dan pusaran angin masuk (sirkulasi siklonik) di sebelah barat daya NTT yang membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin.

Selain itu, aktifnya Gelombang Equatorial Rossby dan fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat dan ektrem yang disertai petir dan angin
kencang berdurasi singkat. Sti minta masyarakat mewaspadai potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat