Harga Pangan Sulit Turun, Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini
![Harga Pangan Sulit Turun, Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/4c9a95e436aab125c4fc76bc092aedc2.jpg)
PEMERINTAH diminta membangun sistem peringatan dini mengenai fluktuasi harga bahan pangan. Sistem tersebut dinilai dibutuhkan karena sulitnya harga bahan pangan turun setelah mengalami kenaikan.
"Pada dasarnya, potensi kenaikan atau penurunan pada harga bahan pangan bisa dipetakan atau diproyeksikan," ungkap Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (2/5).
Gunawan mengatakan, pemerintah perlu membangun sistem peringatan dini (early warning system) terkait dengan perubahan harga ke depan. Dengan begitu, upaya menjaga stabilitas harga bisa dilakukan pemerintah yang juga berguna untuk melindungi konsumen dan produsen.
Baca juga : Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga
Gunawan yakin pemerintah mampu menciptakan sistem tersebut. Misalnya, dengan membuat basis perhitungan untuk memerkirakan harga, setidaknya hingga tiga bulan ke depan.
Selama tiga bulan ke depan pemerintah dapat melakukan antisipai dengan merespons segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi. Dengan kata lain, pemerintah dapat bertindak sebelum kondisi itu terjadi (before the curve).
Semestinya, lanjut Gunawan, pengendalian inflasi ke depan bisa dilakukan dengan memproyeksikan apa yang akan terjadi. Bukan lagi merespons apa yang telah terjadi. Karena di saat pemerintah bertindak setelah harga pangan terbentuk di pasar, kebijakan yang diambil untuk merespons, sebenarnya sudah terlambat.
Baca juga : Sejumlah Daerah Mulai Panen Jagung, Jokowi: Keseimbangan Harga Harus Dijaga
Dia berpandangan, rencana kenaikan HET beras, tuntutan kenaikan harga gabah dan tebu, pelemahan rupiah, relaksasi harga gula, kenaikan harga bawang dan cabai, hingga memanasnya tensi geopolitik memberi gambaran bahwa harga pangan ke depan sulit untuk turun.
Dari hasil pemantauannya di lapangan, harga cabai merah hanya turun sesaat atau berlangsung kurang dari tiga hari. Biasanya, penurunan harga cabai merah bisa berlangsung sampai tiga minggu.
Penurunan harganya pun hanya menyentuh level Rp15.000 - Rp25.000 per kilogram. Bahkan, harga cabai merah di bulan April berada di atas Rp30.000 per kilogram.
Baca juga : Gula Pasir Langka dan Sulit Dicari di Toko dan Retail di Kota Depok
Penurunan harga daging ayam juga hanya sesaat dan hanya berada di kisaran Rp28.000 per kilogram. Selebihnya, harga daging ayam bergerak menguat dan bertahan di atas Rp33.000 per kilogram sampai saat ini.
Sepanjang April, bahan-bahan pangan strategis memang ada mengalami penurunan harga. Namun bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan cukup signifikan.
Pada Mei ini, dia memeroyeksikan sejumlah harga bahan pangan strategis akan mencetak angka yang lebih mahal dan berpeluang mendorong kenaikan laju inflasi.
Terkini Lainnya
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap