visitaaponce.com

Kegigihan Petani Rote Hadapi Alam demi Ketahanan Pangan

Kegigihan Petani Rote Hadapi Alam demi Ketahanan Pangan
Petani menyiram sayur memanfaatkan air dari Mata Air Oesamboka di Desa Persiapan Lelain, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT.(MI/PALCE AMALO)

ROTE, pulau terluar di bagian selatan Indonesia, ternyata menyimpan potensi besar dalam sektor pertanian. Padahal, wilayah tersebut memiliki curah hujan cukup rendah. Berbagai potensi budi daya tanaman pangan kering dikembangkan di sini, seperti jagung, sorgum, dan umbi-umbian, yang tahan terhadap kondisi kekeringan. 

Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur, hingga 2023 jumlah usaha pertanian dengan jenis tanaman pangan di wilayah Rote telah mencapai 16.951 unit dengan populasi penduduk sebanyak 150.521 jiwa. Dari data tersebut sekitar 11,26% masyarakat Rote berfokus pada mata pencaharian sebagai petani. Karena itu, bagi masyarakat Rote sektor pertanian merupakan salah satu tonggak penting dalam keberlangsungan perekonomian wilayahnya.

Melihat potensi di Rote yang cukup besar dan terus berkembang, PT Pupuk Indonesia menyadari pentingnya memberikan dukungan secara langsung terhadap keberlangsungan sektor pertanian tersebut. "Pada kesempatan kali ini, dalam rangka Jelajah Pangan Nusantara kami mengunjungi Pulau Rote yang merupakan pulau terluar di Indonesia paling selatan. Jelajah Pangan Nusantara ialah upaya kita untuk mencari potensi-potensi pangan di Indonesia," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi saat kunjungannya ke Rote (11-13 Mei 2024). 

Baca juga : Alokasi Pupuk Bersubsidi Jawa Timur Tambah Menjadi 1.920.074 Ton

BUMN itu mendukung peningkatan infrastruktur serta kapabilitas sektor pertanian masyarakat di Pulau Rote. Salah satunya menyediakan satu gudang penyangga dan lima kios resmi untuk mempermudah akses para petani terhadap pupuk, baik pupuk subsidi maupun pupuk nonsubsidi. Inisiatif ini dibangun guna meningkatkan produktivitas para petani sehingga semakin siap dan mandiri dalam menghasilkan pertanian yang berkualitas.

Pertanian di Pulau Rote sebagian besar mengandalkan teknik sawah tadah hujan Para petani berhasil panen dengan baik meskipun tanpa irigasi teknis maupun semiteknis. Para petani di Rote menggunakan pompa air secara mandiri untuk mengairi sawah mereka dan mampu menghasilkan panen yang baik dan maksimal. Pupuk Indonesia berperan dalam menyediakan akses yang memadai untuk pupuk yang berkualitas sehingga para petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka.

"Di Rote tengah ada sekelompok petani yang luar biasa mandiri. Mereka menggunakan pompa di sawah tadah hujan dan mereka panen dengan baik dan luar biasa. Terima kasih petani Rote sudah berpartisipasi demi ketahanan pangan nasional. Kami siap mendukung dan berkolaborasi dengan siapa pun di mana pun di Indonesia yang ingin mendukung ketahanan pangan nasional," tambah Rahmad.

Ke depan, program Jelajah Pangan Nusantara dari Pupuk Indonesia akan terus berlanjut dengan mengunjungi berbagai wilayah lain di Indonesia. Setelah NTT, ekspedisi ini akan menjelajahi wilayah-wilayah lain yang memiliki potensi pertanian, di antaranya wilayah Kepulauan Riau, Lampung, Karawang, Berastagi, Malang, Sulawesi Utara, Merauke, Manokwari, Fakfak, dan kota atau kabupaten lain. (Ant/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat