Petani di Sulsel Curhat ke Mentan tidak Pernah Dapat Pupuk
![Petani di Sulsel Curhat ke Mentan tidak Pernah Dapat Pupuk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/ac4de7285dd3a5bf28ef9c5c81098494.jpg)
SEJUMLAH petani di Sulawesi Selatan curhat ke Menteri Pertanina Andi Amran Sulaiman terkait pupuk. Supardi misalnya, petani yang sekampung dengan Mentan di Kabupaten Bone itu mengeluh, bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan pupuk. Amran sampai nyengir dibuatnya.
Supriadi yang berasal dari Desa Pammusureng, Kecamatan Bonto Cani, Kabupaten Bone itu bercerita, dirinya dan kelompok taninya yang beranggotakan 40 orang, tidak pernah mendaptkan mendapatkan pupuk.
"Di toko saya tidak ada sama sekali pupuk saya dapat selama tahun ini. Ada 40 orang anggota kelompok saya tidak ada sama sekali yang dapat pupuk," ungkap Supriadi di hadapan Amran.
Baca juga : Mentan Pastikan Bantuan Pupuk Sampai ke Tangan Petani
Saat ditanya alasan mengapa mereka tidak diberi pupuk, Supriadi mengaku data mereka belum di-input. "Saya sudah menelusuri, katanya tidak ter-input datanya," lanjutnya.
Jika Supardi tidak mendapat pupuk sama sekali, petani muda asal Jeneponto, Rais berkeluh kesah mahalnya harga pupuk. "Persoalan harga HET (Harga eceran tertinggi) itu tidak sesuai. Banyak harga Rp130 ribu-Rp150 ribu di desa-desa," ungkapnya.
Amran pun meminta Rais menuliskan nama-nama distributor pupuk yang menjual di atas HET. Dia lalu meminta kepada PT Pupuk Indonesia agar izin distributor tersebut dicabut. Namun sebelum itu, Amran meminta Rais mengambil nomor kontak manajer Pupuk Indonesia yang hadir di kegiatan tersebut.
Baca juga : Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terus Sosialisasikan Permentan 1/2024
"Tolong ini yang dicabut izinnya. Tapi ambil nomor handphone-nya dulu supaya klarifikasi. Kalau benar, langsung kita cabut. Nggak usah tanya lagi Pak Direktur (Pupuk Indonesia)," kata Amran.
Amran pun memberikan traktor kepada Rais atas keberaniannya speak up perihal harga pupuk mahal. Begitu pun dengan Supriadi yang juga diberikan bibit
Curhatnya para petani diawali saat Amran menyinggung soal pertanian dan pupuk. Dia mengingatkan kepada PT Pupuk Indonesia agar tidak ada distributor pupuk yang bermain-main.
"Kalau ada distributor menaikkan harga pupuk, mempermainkan, saya minta dicabut izinnya dan tidak boleh kembali," seru Amran disela-sela penyerahan bantuan bagi daerah terdampak bencana alam banjir dan longsor di Sulsel. (Z-6)
Terkini Lainnya
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
Truk Miras Terguling di Jalan Raya, Warga Berebutan
Dengan Gaya Nyentrik Ratusan Jemaah Haji Tiba di Majene, Keluarga Berebut Cium Kening
Pengendara Sepeda Motor Senggol Truk Timbulkan Korban Jiwa
Empat Mahasiswa Unhas Laporkan Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus
Banjir Bandang Parigi Moutong, Satu Warga Tewas dan Satu Warga Lainnya Hilang
Menkumham Dapat Gelar Bangsawan Kerajaan Gowa, Kemenkumham Sulteng Termotivasi Tingkatkan Kinerja
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap