visitaaponce.com

150 Rumah akan Dibangun untuk Penyintas Galodo di Tanah Datar

150 Rumah akan Dibangun untuk Penyintas Galodo di Tanah Datar
Suasana rumah yang hancur di sungai di Jl Koto Panjang, Kelurahan Lima Manis,Kecamatan Pauh Lima, Padang, Sumatra Barat.(MI/Gino F Hadi)

BUPATI Tanah Datar Eka Putra bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Barat Febrina TSP, Selasa (28/5), meninjau lahan rencana tempat relokasi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Ladang Laweh Nagari Rambatan. Di lahan tersebut nanti dibangun 150 rumah untuk relokasi warga dengan luas lahan sekitar 3 hektare.

Eka Putra mengatakan bahwa pada tinjauan kedua ini untuk melihat dan memastikan lahan rencana untuk relokasi warga terdampak banjir bandang dan longsor. 

"Waktu kunjungan pertama, kami memastikan kira-kira di mana lokasi lahan untuk relokasi warga. Ini kan lahan milik provinsi. Setelah itu kami laporkan kepada Pak Gubernur. Dan hari ini Pak Gubernur mengutus Kadis Pertanian Provinsi untuk menentukan titik mana saja yang bisa kita pakai untuk dibangun perumahan karena di sini kan lahannya sangat luas," ujarnya.

Baca juga : Petani Korban Banjir Bandang Galodo Dibantu Perusahaan Benih

Jadi, kunjungan kali ini untuk menemukan titik lokasi yang akan dibangun rumah untuk pengungsi. Secara lisan, pemprov sudah setuju untuk menghibahkan lahan ini untuk relokasi. Namun secara administrasi ini sedang dalam proses. 

Pembangunan rumah bagi pengungsi secepatnya akan dilakukan. "Hari ini kami di sini hadir lengkap, tidak hanya pemda, tetapi ada pemprov dan BPN. Tujuannya supaya clear and clean, tanah ini betul tidak milik pemprov. Setelah itu baru proses surat pemprov menghibahkan lahan ini ke Pemda Tanah Datar. Setelah itu baru bisa dibangun rumah-rumah dan ini secepatnya," tukasnya.

Kadis Pertanian Provinsi Febrina TSP menjelaskan terkait permintaan Pemda Tanah Datar untuk lahan relokasi pada prinsipnya Pemprov Sumbar sangat perhatian untuk menyelamatkan warga yang tertimpa musibah. "Makanya kami dari awal mengusahakan berbagai macam alternatif untuk tempat relokasi. Selain di sini, kami
mencarikan lahan di HGU dan di situ nanti juga bisa kita lihat bersama kondisinya," sampai Febrina.

Selain itu, Febrina juga mengatakan bahwa Pemprov juga memikirkan para pengungsi pada saat setelah direlokasi (dipindahkan). "Kita juga memikirkan mereka bisa tetap melakukan aktivitas pertanian, karena memang itu pekerjaan utamanya. Jadi rasa trauma dan stres akibat bencana kemarin bisa segera terobati dengan tetap melakukan aktivitas pertanian walaupun dalam skala yang lebih kecil. Nanti kita juga akan memberikan bantuan benihnya, karena bagaimanapun juga mereka saat ini tidak mampu untuk membeli benih. Itulah yang kita upayakan," katanya.

Febrina juga menjelaskan, untuk lahan yang akan dihibahkan untuk relokasi seluas 3 hektare. Ini ditambah dengan jalan seluas 8 meter sepanjang lahan. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat