Amankan Olimpiade, RI Kirim Wakil ke Kejuaraan Angkat Besi Asia
![Amankan Olimpiade, RI Kirim Wakil ke Kejuaraan Angkat Besi Asia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/04/6bc24971ecb14be35fb69b293eb7c5de.jpg)
DENGAN sisa waktu dua bulan sebelum kualifikasi berakhir, tim angkat besi Indonesia berusaha mengamankan tiket Olimpiade Tokyo. Mereka pun ambil bagian dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia di Tashkent, Uzbekistan, yang berlangsung pada 16-25 April 2021.
Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) akan mengirimkan tiga lifter putri dan empat lifter putra ke kejuaraan tersebut. Rinciannya, Windy Cantika Aisyah (49 kg), Juliana Klarissa (55 kg), Nurul Ikmal (+87 kg), M Yasin (67kg), Triyatno (67 kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), dan M Zulilmi (89 kg).
Hingga saat ini, baru dua lifter Indonesia yang memiliki peluang berlaga di Tokyo, yaitu Eko Yuli Irawan (61 kg) yang menempati peringkat dua dunia di kelas 61 kg. Kemudian, Windy yang berada di peringkat lima kelas 49 kg. PB PABSI masih berusaha meningkatkan peringkat Windy dengan mengirimnya ke kejuaraan Asia.
Baca juga: KOI: Indonesia Masih Berpeluang Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
"Saat ini, Windy ada di peringkat lima, sehingga masih belum aman. Jadi, kami masih mengirim Windy ke kejuaraan Asia untuk menambah poin," ujar Pelatih PABSI Dirdja Wihardja dalam keterangan resmi, Rabu (7/4).
"Kalau Eko sudah cukup aman, karena ada di peringkat dua. Walaupun tidak ikut kejuaraan, peringkatnya tidak akan turun terlalu jauh," imbuhnya.
Baca juga: PB PASI Kirim Lima Pelari Putri Ikuti Ajang Estafet di Jepang
Dengan rekor resmi angkatan terbaik 261 kg, Nurul Akmal menempati peringkat 12. Dia berusaha memperbaiki rekor angkatan untuk menambah nilai di Tashkent. Begitu juga dengan Yasin, yang berada di peringkat 26. Lalu, Rahmat yang duduk di urutan 22 ranking dunia.
Pandemi covid-19 membuat banyak kompetisi yang menjadi ajang kualifikasi Olimpiade Tokyo dibatalkan. Untuk mengukur kemampuan lifternya, PB PABSI menggelar progress test secara berkala. Tes terakhir dilakukan pada 11 Maret lalu.
“Kami melakukan progress test untuk memberikan atmosfer simulasi kompetisi pada para lifter. Hasilnya menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih. Lewat simulasi ini, kami bisa mengetahui apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan,” jelas Dirdja.(OL-11)
Terkini Lainnya
Soroti Utang Indonesia, Indef Singgung Stroke Ketiga
Pemerintah Melaka Lakukan Kajian Penguatan Hubungan Malaysia-Indonesia
Kerja Sama Ketenagakerjaan antara Indonesia dan Albania Dimulai
39 Rekomendasi Film Indonesia yang Dibintangi Rio Dewanto
20 Rekomendasi Film Action Terbaik Indonesia dan Luar Negeri
Rekomendasi Film Action Terbaik Tahun 2024 yang Tayang di Netflix
Menghindari Lawan Israel, Judoka Aljazair Rela Mundur dari Olimpiade
Besok, Cantika Siap Raih Medali Pertama Cabor Angkat Besi di Olimpiade
Tim Panahan Buka Langkah Indonesia di Olimpiade Tokyo
Meksiko Hancurkan Prancis 4-1 dalam Cabang Sepak Bola Olimpiade
Spanyol Ditahan Imbang Mesir di Cabang Sepak Bola Olimpiade Tokyo
Tim Bulu Tangkis Siap Tempur di Hari Pembukaan Pertandingan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap