Ikatan Kuat Ni Made Arianti dan sang Pendamping Hasilkan Medali Emas
![Ikatan Kuat Ni Made Arianti dan sang Pendamping Hasilkan Medali Emas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/6eeeae70cbc828beb5907e87d97aa255.jpg)
HARI kedua gelaran pertandingan ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022, Indonesia berhasil menambah kepingan medali emas melalui cabang olahraga para atletik.
Berkat ikatan yang kuat bersama pendampingnya, Ni Made Arianti yang turun di nomor 100 meter putri T12 (kerusakan penglihatan) sukses meraih emas setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 13,7 detik pada perlombaan di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8).
"Sebenarnya deg-degan saat akan tampil. Karena saya tidak dalam kondisi terbaik, kaki belum fit dan ini kali pertama lari di kelas ini pakai guide dan ternyata bisa," ujar Arianti bahagia.
Perasaan senang tidak bisa disembunyikan oleh Arianti. Sejak menginjakan garis finis, dirinya berlonjak gembira, langsung memeluk pemandunya. Keduanya langsung menyematkan Bendera Merah Putih di punggungnya untuk di foto media. Senyum lebar tidak lepas dari wajah Arianti.
Dengan napas yang masih terengah-engah, Arianti mengaku bahagia. Meski sebelum bertanding dirinya sempat gelisah dan tidak dalam kondisi terbaik karena punggung kaki kirinya sempat sobek saat pralomba.
Bagi Arianti, peran Bayu untuknya sangat besar. Karena saat turun di kelas berbeda tanpa pendamping, dia mengaku belum bisa mencatatkan hasil maksimal. Sementara bersama pendamping, justru bisa menghasilkan emas.
Baca juga: Jaga Asa Juara, Tim Voli Duduk Putri Indonesia Kalahkan Kamboja
"Saya sama Mas Bayu kebetulan memiliki kebiasaan yang sama. Jadi di luar lapangan bisa asik komunikasinya. Apalagi dia memberikan perhatian yang bagus, jadi kalau butuh apa-apa selalu dibantu dan dia juga membantu saya dalam latihan teknik. Dia membimbing saya. Seperti saat kaki saya sakit, dia menyemangati saya bahwa mereka pasti bisa," ungkap Arianti.
Nomor T12 ini merupakan kategori baru bagi Arianti. Sebelumnya, ia turun di klasifikasi berbeda. Namun, karena turun di kelas ini, maka Arianti yang memiliki kerusakan penglihatan mendapatkan pendamping, yakni Bayu Aji Laksono.
Dua bulan dia mempersiapkan diri bersama Bayu untuk bisa mendapatkan hasil maksimal di nomor ini. Berlatih di kelas baru memang tidak mudah, untuk itu, Bayu berinisiatif untuk lebih memperhatikan Arianti selama dua bulan mereka berlatih pagi dan sore.
Karena diperhatikan, Arianti pun mau menurut apa yang dikatakan Bayu sebagai pemandunya. Terutama dalam hal teknis berlari, hingga mereka pun bisa mendapatkan ikatan yang kuat pada saat perlombaan.
Mendapatkan emas di nomor 100 meter, Arianti pun semakin termotivasi untuk bisa meraih hasil maksimal di dua nomor lainnya yang akan diikuti, yakni 200 meter dan 400 meter T12. Meskipun, di nomor-nomor menengah kelasnya akan digabung dengan kelas T13 sehingga persaingan akan lebih ketat.
"Karena digabung nanti kelasnya, bisa dengan kelasnya Putri Aulia (T13) atau dengan kelas lainnya dengan klasifikasi serupa. Karena ini bukan spesialis kelasnya, dan secara persaingan lawan juga lebih berat," kata Bayu menambahkan. (RO/OL-16)
Terkini Lainnya
Saptoyogo Kembali Raih Emas Untuk Indonesia
Saptoyogo Raih Medali Emas Asian Para Games Meski Bertanding dengan Rasa Sakit
Meski Raih Perak, Suparni Mengaku Pertajam Rekor Pribadi
Saptoyogo Rebut Tiket Paralimpiade 2024 dan Pertajam Rekor Asia
Saptoyogo Raih Tiket ke Paralimpiade 2024 Paris
Indonesia Tembus 60 Emas
Bakal Berlaga di Olimpiade Paris 2024, Ini Profil hingga Prestasi Rio Waida Sebagai Atlet Selancar Ombak
Zohri Raih Emas Atletik 100 Meter Putra di AUG 2024
Para-Powerlifting Indonesia Raih Tiga Emas dan Tiga Perak
Boccia Indonesia Bawa Pulang 2 Emas dan 1 Perak di Kejuaraan Dunia
Ketum MPI Beri Apresiasi Para Peraih Medali di Southeast Asian Championships 2024
Pesenam Cilik Indonesia, Ygritte Gara Raih Tiga Medali Emas di Bangkok Gymnastics Invitational 2024
Perlukah Moderasi Beragama Dikembangkan sebagai Budaya Keilmuan?
Menghirup Kecubung Pemberantasan Korupsi
Anak Korban Tindak Kekerasan Orangtua
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap