visitaaponce.com

PRSI Klaim Pemanggilan Atlet Pelatnas Berdasar DBON

PRSI Klaim Pemanggilan Atlet Pelatnas Berdasar DBON
Ilustrasi--Pelatnas renang(ANTARA/Rosa Panggabean)

KEPALA Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Wisnu Wardhana mengatakan pemanggilan atlet Pelatnas 2022 tidak lepas dari program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Para pemangku kepentingan, kata Wisnu, kepada pewarta di Jakarta, Selasa (18/10), juga terlibat dalam proses pemilihan atlet mulai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan praktisi olahraga.

"Prosesnya bukan hanya dari PRSI, tapi juga melalui proses diskusi pengawasan dan pendampingan PPON (Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional), KONI, KOI, dan praktisi olahraga untuk mempersiapkan peta Desain Besar Olahraga Nasional," kata Wisnu, yang juga menjabat sebagai manajer timnas renang.

Baca juga: PB PRSI Panggil 23 Atlet untuk Ikut Pelatnas Renang

Kemudian, PRSI menerbitkan Surat Keputusan PB PRSI Nomor 14 Tahun 2022. Terdapat 23 nama yang menjadi bagian dari persiapan menghadapi SEA Games Kamboja dan Asian Games 2022 di Hangzhou, Tiongkok yang bergulir tahun depan.

Namun, dalam daftar tersebut, beberapa nama yang sebelumnya langganan Pelatnas seperti Glenn Victor Sutanto, Gagarin Nathaniel, I Gede Siman Sudartawa, hingga Kania Dewi terdepak dari Pelatnas 2022.

Bahkan, Aflah Fadlan Prawira, yang mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 tidak masuk dalam skuat pelatnas 2022. Hal itu membuat sejumlah atlet tersebut mempertanyakan proses pemanggilan melalui media sosial.

Terkait hal tersebut, Wisnu pun memberikan penjelasan. Dia mengatakan 23 nama yang masuk dalam Pelatnas renang Indonesia 2022 memang diisi mayoritas perenang muda.

Tujuannya sesuai dengan DBON yakni melakukan pembinaan jangka panjang yang berfokus pada prestasi perenang di tingkat Olimpiade.

"Ada tiga landasan dalam DBON, pertama untuk Olimpiade 2024 di Paris, Olimpiade 2028 di Los Angeles, dan Olimpiade 2032 di Brisbane," kata Wisnu.

"Di Olimpiade 2028, kami harapkan atlet sudah bisa memberikan kontribusi dengan melampaui kualifikasi limit A dengan masuk 16 besar dunia," lanjutnya.

Dengan demikian sudah saatnya, kata Wisnu, memberikan tongkat estafet ke perenang muda.

"Sesuai dengan tujuan program DBON dan juga PPON mereka menyampaikan komposisi 60% atlet junior dan 40% atlet senior. Kami kombinasi untuk mendukung program pemerintah," kata Wisnu.

Meski begitu, atlet senior yang tidak masuk Pelatnas 2022, lanjut Wisnu, tetap akan bisa mengikuti seleksi nasional untuk pembentukan tim SEA Games Kamboja dan sesuai masukan teknis dari pelatih kepala Michael Piper pada Februari 2023.

Adapun untuk nama yang masuk Pelatnas 2022, delapan di antaranya adalah perenang putra yakni Farrel Armandio Tangkas, Erick Ahmad Fathoni, Pande Made Iron Digjaya, Joe Aditya, Nicholas Karel Subagyo, Andi Muhammad Nurrizka, Romeo Lingga Al Farizi, dan Alvino Dika Wijaya.

Lalu ada juga atlet junior I Komang Gede Mas Dekotama Putra, S. Maliki Allim, dan Ibrahim F. Faqih.

Di  sektor putri ada Azzahra Permatahani, Flairene Candrea W, Masniari Wolf, Angel Gabriella Yus, Adelia, Serenna Karmelita M, Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi, dan Ni Putu Pande Lisa Primasari.

Untuk junior ada Michlle Surjadi Fang, Gusti Ayu made Nadya Saraswati, Ni Kadek Rena Kartika, dan Kezeea Octavia Damayanti. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat