IOC Tegaskan Sanksi terhadap Rusia tidak Bisa Ditawar
![IOC Tegaskan Sanksi terhadap Rusia tidak Bisa Ditawar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/1c82836cd814242f69d75254155c9e10.jpg)
KOMITE Olimpiade Internasional (IOC), Selasa (31/1), bersikeras sanksi olahraga terhadap Rusia dan Belarus, yang diberlakukan menyusul invasi Moskow ke Ukraina, tidak bisa ditawar atau dinegosiasikan.
Sebelumnya, Kepala Komite Olimpiade Nasional Rusia menyatakan bahwa para atlet yang mewakili Rusia tidak boleh mendapat perlakuan yang berbeda dari mereka yang berasal dari negara-negara lain, menyusul kekhawatiran soal partisipasi mereka di Olimpiade 2024.
Merespon hal tersebut, IOC menyatakan peraturan yang melarang warga Rusia berkompetisi di bawah bendera Rusia, lagu kebangsaan, atau warna kebesaran mereka tetap diberlakukan.
Baca juga: Presiden Ukraina Minta Atlet Rusia Dilarang Bertanding di Olimpiade 2024
"Sanksi terhadap negara dan pemerintah Rusia dan Belarus tidak bisa dinegosiasikan," tegas juru bicara IOC kepada AFP.
"Mereka telah dikonfirmasi dengan suara bulat dalam pertemuan tingkat tinggi Olimpiade pada 9 Desember, yang berbunyi: Tidak ada ajang olahraga internasional yang digelar atau didukung oleh federasi olahraga internasional atau komite Olimpiade nasional di Rusia atau Belarus."
"Tidak ada bendera, lagu kebangsaan, warna atau identifikasi apapun lainnya dari negara-negara ini yang dipertontonkan di ajang olahraga atau pertemuan apapun, termasuk di keseluruhan venue."
"Tidak ada pejabat pemerintah atau ofisial Rusia dan Belarus yang diundang atau diakreditasi untuk ajang atau pertemuan olahraga internasional," lanjutnya.
Dari wilayahnya sendiri dan dari Belarus, Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, tiga hari setelah penutupan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.
Tindakan tersebut dianggap telah melanggar piagam Olimpiade dan gencatan senjata selama berlangsungnya pesta olahraga dunia yang tertuang dalam Olympic Truce.
IOC memberi sanksi yang sepatutnya kepada Moskow dan Minsk.
Akan tetapi, IOC, pekan lalu, menyatakan pihaknya sedang meninjau 'jalan' bagi Rusia untuk bisa berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024, kemungkinan sebagai atlet netral ketimbang berada di bawah bendera negara mereka.
Pengumuman itu memicu reaksi keras dari Kiev. Ukraina bahkan telah mengancam akan memboikot Olimpiade musim panas di Paris apabila Rusia diizinkan berkompetisi. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Lalu Muhammad Zohdi Masih Bertekad Bukukan Waktu di Bawah 10 Detik
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Naik Meja Operasi, Kristaps Porzingis Dipastkan Absen di Olimpiade Paris 2024
Gregoria Matangkan Persiapan untuk Olimpiade Paris 2024
Fajar/Rian tidak Sabar Tampil di Olimpiade Pertama Mereka
Alex De Minaur akan Tampil di Olimpiade Paris 2024
IOC Rilis Daftar Atlet Rusia dan Belarus yang Diizinkan Tampil di Olimpiade Paris 2024
IOC Berencana Gelar Olimpiade Khusus Esports
CAS Tolak Banding IBA untuk Gelar Tinju di Olimpiade Paris 2024
Atlet Rusia dan Belarus Dilarang Ambil Bagian di Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
IOC Tolak Keinginan Manny Pacquiao untuk Tampil di Olimpiade Paris 2024
Presiden IOC Bela Keputusan Asingkan Rusia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap