visitaaponce.com

Ini Kisah Perjuangan Dua Atlet Putri Wushu Peraih Medali Emas SEA Games 2023

Ini Kisah Perjuangan Dua Atlet Putri Wushu Peraih Medali Emas SEA Games 2023
Rosa Beatrice Malau (kiri) dan Tharisa Dea Florentina(MI/Meilani Teniwut)

SETIAP atlet dalam ajang perlombaan tentu memiliki kisahnya masing-masing, begitupun dengan dua putri Indonesia ini. 

Mereka adalah Tharisa Dea Florentina, 22, dan Rosa Beatrice Malau, 18. Kisah mereka untuk mempersembahkan medali emas itu dilatarbelakangi banyak kisah sedih dan gembira saat ditemui Media Indonesia di Aryaduta Suites Hotel Semanggi.

Baca juga: Yuk Mengenal Daffa Golden Boy, Peraih Emas SEA Games 2023 dari Cabor Wushu

Lantas, seperti apa kisah mereka? Yuk di simak artikel berikut.

Tharisa Dea Florentina

Tharisa Dea Florentina adalah salah satu atlet Wushu yang sukses menyumbangkan medali emas di ajang SEA GAmes 2023 di Kamboja.

Tharisa menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di SEA Games 2023 di Kamboja dari Cabor Wushu di Nomor Wushu Women's 52 kg.

Baca juga: Sukses Raih 6 Emas, Ini Kisah Miris Timnas Wushu Sebelum dan Saat SEA Games 2023

Tharisa mengalahkan atlet Wushu dari Vietnam Nguyen Thi Giang di babak final Cabor Wushu SEA Games 2023, Jumat (12/5).

Tharisa, gadis kelahiran Semarang, Jawa Tengah 1 Februari 2001 ini tertarik dengan cabang olahraga bela diri ini sejak duduk di bangku TK.

Ayahnya yang adalah seorang pelatih karate membimbingnya di Cabang Olahraga Karate sejak usia dini.

"Sejak kecil sudah ikut belah diri saat TK, tapi itu karate. Lalu pas SMP baru mengenal wushu sampai sekarang," katanya.

Perempuan asal semarang ini pun menceritakan, sebelum pergi mengikuti ajang Sea Games 2023 di Kamboja itu awalnya mereka melakukan pemusatan latihan wushu di Tiongkok. 

"Jadi kita saat di China mengikuti pemusatan latihan atau TC itu  bener bener fokus. Di sana kita mendapatkan ilmu-ilmu yang banyak dengan kerja keras serta persiapan yang matang juga semangat yang tinggi. Saat SEA games kemarin, kita bisa mengeluarkan semua kemampuan kita," tuturnya.

Dengan kerja keras dan semangat juang yang tinggi, Tharisa, yang merupakan pengemar sepeda motor gede ini berpesan buat kaum perempuan agar bisa menjaga diri dan harus kuat.

"Pesan aku, yakinlah pada kemampuan diri sendiri, percaya pada diri sendiri dan jadilah diri sendiri dan untuk para perempuan jangan mudah bergaul dengan orang yang belum dikenal dan ingat jaga diri. Karena kita Wanita juga harus kuat jadi, kita pasti perempuan-perempuan indonesia bisa," pungkasnya.

Rosa Beatrice Malau

Rosa Beatrice Malau atau yang akrab disapa Ocha berasal dari Samosir.

Meski berhasil membawa medali emas, ternayata ada kisah perjuangan Ocha sebelum bertolak ke Kamboja untuk membela Indonesia.

Saat di temui Media Indonesia, Sabtu (13/5) di Aryaduta Suites Hotel Semanggi. Ocha mengungkapan  sambil mencucurkan air mata bahwa ia awalnya tidak disetujui oleh mamanya untuk  mengikuti SEA Games 2023.

"Orangtua saya. Kalau ayah saya mendukung tetapi ibu saya tidak. Bahkan dia selalu ngomong  kasihan badannya dipukul, digebuk-gebukan. Lalu aku ngomong, ngak apa apa ma, aku mau wushu, aku mau ikut wushu. Lalu sampai akhirnya mau tanding di SEA Games itu mama baru ngomong. Mama tarik kata-kata mama kalau mama selama ini ngak mendukung kamu ikut wushu. Kamu fokus tanding, supaya kamu bisa menang," tuturnya.

Ocha juga berpesan agar semua anak anak untuk tetap percaya diri dan terus kembangkan diri .

"Kalian semua pasti punya bakat tersendiri. Kalian pasti bisa. Kalian jangan mudah terpengaruh dari teman-teman yang pergaulan tidak baik. Kalian juga harus bisa menjaga diri ingat orangtua yang selalu ingin kita banggakan.jangan sampai kita membuat mereka kecewa," pungkasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat