Kontroversi SEA Games Kamboja Dari Podium Gelap hingga Tudingan Pakai Atlet Tiongkok
GELARAN SEA Games 2023 Kamboja tak luput dari kontroversi dan catatan. Kejadian-kejadian yang mengundang kontroversi terjadi sejak sebelum pembukaan.
Polemik sempat terjadi ketika insiden bendera negara peserta, termasuk Indonesia, yang dikibarkan terbalik ketika latihan seremoni pembukaan pekan lalu. Permintaan maaf pun disampaikan panitia penyelenggara dan ketika pembukaan resmi digelar kesalahan tak terulang.
Sehari kemudian, atlet Indonesia Hendro Yap yang menang di nomor jalan cepat putra menikmati podium medali emas di tengah suasana gelap.
Baca juga : Bonus Jadi Penyemangat Atlet
Saat itu, lomba berakhir hingga matahari terbenam. Namun, tidak tersedia pencahayaan di podium yang akhirnya diterangi dengan sorotan cahaya dari mobil.
"Saya juga agak heran karena melihat genset sudah dinyalakan, di situ ada lampu taman. Tetapi ketika negara-negara lain pindah (ke tempat lebih terang), panitia tetap tidak mau pindah ingin di situ (tempat gelap)," kata Hendro mengenang seremoni emasnya.
"Mengibarkan bendera juga tidak pengerekan, langsung dikibarkan saja. Itu juga agak shock melihatnya," imbuhnya.
Baca juga : FAPSI Sayangkan Sikap Bupati Karawang Soal Andriani
Beberapa hari kemudian terjadi insiden satu kamar tim bulu tangkis putri Indonesia di perkampungan atlet Phnom Penh yang bocor. Kondisinya saat itu hujan deras mengguyur kota. Tiga atlet yang mengisi kamar itu akhirnya pindah kamar setelah kejadian.
Tak sampai di situ, jagat maya ramai memperbicangkan tim bulu tangkis Kamboja yang dituding memainkan atlet Tiongkok Zhou Meng yang berubah nama menjadi Chourng Meng.
Untuk pertama kalinya di SEA Games, Kamboja memetik emas pada cabor bulu tangkis nomor beregu campuran.
Baca juga : Dirikan RANS Tennis, Raffi Ahmad Dukung Peraih Emas SEA Games 2023
Nomor tersebut untuk pertama kali pula dimainkan di SEA Games serta dilabeli special event karena pesertanya hanya dari tuan rumah, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam, dan Timor Leste, dengan tujuan membantu pengembangan bulu tangkis.
Kontroversi teranyar terjadi di cabor pencak silat ketika atlet Kamboja, Non Sromoachkroham, mendulang emas di nomor tanding kelas di bawah 45 kg setelah menang WO tanpa bertanding.
Lawannya di final pesilat Indonesia Bayu Lesmana yang akhirnya meraih perak diduga dipaksa mengalah dari tuan rumah. Video Bayu yang bersedih viral dibagikan di media sosial. (Z-5)
Terkini Lainnya
Thailand Hukum Pemain dan Ofisial Timnas Terkait Perkelahian di Final Sepak Bola SEA Games 2023
Erick Thohir Hidupkan Kembali Revolusi Mental Jokowi
Garuda Muda Pasang Kewaspadaan Tinggi Hadapi Vietnam di Semifinal SEA Games
Garuda Muda Jangan Terbebani Target Emas di Laga Perdana SEA Games
Seleksi Skuad Timnas U-22 untuk SEA Games 2023 Masih Ketat
Getafe vs Alaves, Getafe Kalah 1-0 Setelah Laga Dihentikan Akibat Terikan ke Mason Greenwood
Ketua KPU Diminta tidak Buat Gaduh soal Syarat Pilkada
Ribuan Demonstran di Georgia Protes Undang-Undang 'Pengaruh Asing' Saat Parlemen Bahas
Kontroversi Aturan Berpakaian di Maskapai Penerbangan Amerika
Kehidupan dan Kematian Nicole Brown Simpson Diabadikan dalam Film Dokumenter
Kandasnya Hubungan Han So Hee dan Ryu Jun Yeol karena Silent Treatment, Benarkah?
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap